Blog / Wedding Ideas / Siapa yang Harus Menanggung Biaya Pernikahan dalam Adat Jawa?

Siapa yang Harus Menanggung Biaya Pernikahan dalam Adat Jawa?

Color:
Add To Board
siapa-yang-harus-menanggung-biaya-pernikahan-dalam-adat-jawa-1

Setiap suku di Indonesia memiliki keunikannya sendiri dalam menggelar pernikahan adat. Pada pernikahan adat Jawa yang unik bukan hanya rangkaian prosesi yang bertahap mulai dari persiapan sebelum menikah, lamaran, pernikahan hingga ngunduh mantu, tapi juga tentang siapa yang harus menanggung biaya pernikahannya.

Dalam adat Jawa, adalah pengantin wanita yang bertanggung jawab besar untuk biaya pernikahan. Pengantin pria biasanya akan menggelar acara ngunduh mantu setelah seluruh prosesi pernikahan selesai. Nah di perhelatan inilah pengantin pria akan menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan. Acara ini biasanya dilakukan seminggu setelah akad atau resepsi pernikahan. Lantas apakah berarti pada hari H pernikahan, pengantin pria tidak ikut menanggung biayanya sama sekali?

Jawabannya adalah tidak, karena pengantin pria biasanya akan mengambil bagian dalam pembiayaan cincin kawin, biaya administrasi izin menikah, menyewa atau membeli pakaian pengantin. Artinya di luar dari biaya-biaya ini akan ditanggung oleh pengantin wanita. Lalu muncul pertanyaan berikutnya, kalau begitu biaya apa sajakah yang harus dipersiapkan ketika ingin melangsungkan pernikahan adat Jawa? Berikut rincian secara garis besarnya :

# Biaya Pemasangan Tarub.

Secara harfiah, tarub dalam bahasa Jawa berarti menyusun sedemikian rupa agar murup atau menyala terang. Apakah yang disusun? Adalah berbagai tenda yang dihiasi pita hitam, pola janur kuning, pisang, kelapa dan aneka daun. Adapun range biaya pemasangan tarub adalah Rp 2-4,5 juta.

# Biaya Dokumentasi.

Mengingat rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa terdiri dari sebelum, saat dan setelah resepsi pernikahan, maka seluruhnya adalah momen penting. Artinya dokumentasi menjadi elemen penting untuk merekam seluruh momen tersebut. Untuk biaya dokumentasi ini tentu sangat bervariasi. Biasanya vendor dokumentasi akan membuat paket, ada yang paket siraman dan lamaran lalu memisahkan biaya dokumentasi untuk hari H pernikahan. Adapun untuk paketan siraman dan lamaran berkisar Rp 5-12 juta. Sedangkan untuk dokumentasi pada akad dan resepsi biasanya biayanya akan lebih besar karena rangkaian acaranya pun lebih kompleks. Untuk sesi ini harga paketannya bisa mulai dari Rp 5 juta.

# Biaya upacara siraman.

Biasanya upacara siraman dilakukan H-1 akad nikah dan akan dilengkapi dengan acara pengajian bersama. Tujuannya adalah untuk menyucikan kedua calon pengantin secara lahir dan batin. Sehingga pada saat mengucapkan janji setia hingga jannah maka didasari oleh niat tulus dan keimanan yang dalam. Kisaran biaya untuk upacara siraman adalah Rp 3,5 – 20 juta.

# Biaya upacara midodareni.

Midodareni adalah malam terakhir kedua calon pengantin menjadi lajang. Calon pengantin pria akan datang ke rumah pengantin wanita untuk mengantarkan seserahan. Pada laman resmi Dinas Kebudayaan Provinsi DI Yogyakarta disebutkan, masyarakat Jawa percaya pada malam midodareni akan banyak bidadari turun dari kayangan untuk memberikan restu kepada calon pengantin wanita. Karena itu calon pengantin wanita harus dipingit, jadi meski calon pengantin pria mengunjungi rumahnya mereka tidak boleh dipertemukan. Pelaksanaan upacara ini sebenarnya tidak memakan biaya yang besar tapi barang-barang seserahan yang cukup membutuhkan banyak biaya. Biasanya untuk upacara ini biasanya mulai dari Rp 5 juta. Untuk seluruh biaya seserahan biasanya ditanggung penuh oleh calon pengantin pria.

# Biaya baju pengantin.

Seperti sudah disebutkan di atas, baju pengantin idealnya menjadi tanggungan penuh dari calon mempelai pengantin pria. Bisa dibilang biaya baju pengantin masuk dalam bagian alokasi dana yang besar bersama dengan catering, dekorasi dan sewa Gedung. Baju pengantin menjadi pusat perhatian tidak hanya oleh kedua pengantin tapi juga seluruh tamu undangan yang hadir karena itu bisa menelan biaya mulai dari Rp 15 juta.

# Biaya akad nikah.

Setelah midodareni, esok paginya dilangsungkan akad nikah. Jika ingin dilakukan secara sederhana, akad niddah bisa saja di KUA pada hari kerja dan ini bebas biaya. Tapi jika calon pengantin memanggil penghulu ke rumah atau Gedung resepsi maka ada biaya tambahan untuk ini. Adapun biaya untuk mengganti ongkos penghulu adalah sekitar Rp 600.000 – 1,5 juta. Tapi ini tentu belum termasuk biaya sewa gedung, dekorasi, makanan, dan dokumentasi.

# Biaya resepsi.

Ini bisa dibilang momen perayaan pengantin yang sudah resmi menjadi suami-istri dengan keluarga dan sahabat-sahabat, bahkan hingga rekan bisnis. Skala resepsi pun bisa sangat beragam, mulai dari yang sederhana dan dilakukan di rumah sampai yang mewah di gedung atau bahkan intimate yang tidak mengundang banyak orang tapi di tempat yang spesial. Jadi banyak elemen yang harus diperhitungkan ketika menggelar resepsi, tentu ini membuat biayanya menjadi sangat bervariasi.

Mengingat biaya adalah item yang sangat sensitif dalam merencanakan pernikahan dan menghindari kesalahpahaman dalam menentukan siapa menanggung biaya yang mana, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tetua adat. Sehingga Anda dan pasangan, beserta keluarga memahami betul bagaimana menentukan biaya mana yang ditanggung calon pengantin wanita dan calon pengantin pria. Jika pada akhirnya disepakati untuk membagi biaya secara persentase, maka jangan merasa telah melanggar adat. Kuncinya adalah komunikasi. Maka komunikasikan semuanya dengan terbuka dan bijak demi mewujudkan pernikahan adat yang diimpikan.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now