Rabu, 7 Mei 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan cinta pasangan selebriti Luna Maya dan Maxime Bouttier. Bertempat di COMO Shambhala Estate, Gianyar, Bali, keduanya resmi mengikat janji suci dalam sebuah prosesi akad nikah yang sarat makna dan kental dengan sentuhan adat Yogya. Rangkaian pernikahan mereka telah dimulai sejak Selasa (6/5), ketika pasangan ini menjalani prosesi siraman. Dalam suasana yang penuh emosional itu, ibunda dari Luna Maya, Desa Maya Waltaurd Maiyer, tampak tak kuasa menahan air mata haru saat putri tercintanya menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan kekhilafan di masa lalu, sekaligus memohon doa restu untuk dipersunting oleh Maxime Bouttier.
Akad Nikah Bernuansa Yogyakarta
Prosesi akad nikah dimulai tepat pukul 17.00 WITA dengan mengusung adat Yogyakarta sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang ayahanda Luna, Uut Bambang Sugeng. Lokasi akad berlangsung di area perkebunan hijau milik COMO Shambhala Estate yang begitu lekat dengan nuansa alam. Stupa Caspea bekerja sama dengan Make A Scene Bali untuk merancang sebuah konsep dekorasi yang memadukan ornamen Jawa dengan estetika Art Nouveau khas Prancis. Setiap detailnya terasa kaya akan pahatan seni artistik, terutama dengan keberadaan instalasi tradisional yang menyerupai aksesori kepala pengantin Yogyakarta sebagai latar belakang.
Luna melangkah anggun menuju meja akad didampingi sang ibunda. Ia mengenakan kebaya brokat putih hasil mahakarya desainer Eddy Betty yang dipadukan dengan paes ageng, konde berhias ronce melati, cunduk mentul, hingga veil panjang yang menyapu lantai. Maxime pun membuatnya selaras dalam balutan beskap hitam, kain batik bermotif Sido Mukti, lengkap dengan blangkon dan keris yang menambah wibawa dalam setiap geraknya. Mereka saling melempar senyum penuh kekaguman sebelum duduk berdampingan di meja akad.
Rangkaian akad nikah diawali dengan lantunan sholawat serta pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang menambah kekhidmatan suasana. Momen ijab qabul pun berlangsung penuh haru dengan Irwan Mussry dan Raffi Ahmad bertindak sebagai saksi dari kedua belah pihak. Kala itu, Maxime dengan suara tegas melafalkan ijab qabul:
"Saya terima nikah dan kawinnya Luna Maya Sugeng binti Almarhum Uut Bambang Sugeng dengan mas kawin tersebut, 7,5 gram logam mulia dan 2025 USD, dibayar tunai."
Tangis haru Luna seketika tak terbendung saat kata "sah" terucap oleh para saksi. Ia kemudian mencium tangan sang suami dan keduanya pun saling bertukar cincin. Pada kesempatan yang sama, Max memegang ubun-ubun Luna seraya memanjatkan doa dan harapan untuk kebaikan tabiat sang istri, yang kemudian diakhiri dengan ciuman kening penuh kasih sayang.
Prosesi Panggih yang Sarat Makna
Selepas akad nikah, prosesi pun dilanjutkan dengan upacara panggih yang dipandu oleh pakar adat Jawa, Ibu Mamie Hardo dan Mita Hardo. Prosesi ini diawali dengan penyerahan sanggan berupa pisang raja, suruh ayu, dan rangkaian bunga dari pihak keluarga mempelai pria kepada ibu mempelai wanita. Balangan gantal pun menjadi momen manis ketika keduanya saling melempar lintingan sirih sebagai simbol kasih yang dilemparkan ke hati masing-masing. Dilanjutkan dengan ritual membasuh kaki suami di atas hamparan bunga segar yang menjadi lambang bakti seorang istri kepada suaminya. Dalam tahap berikutnya, Mamie Hardo menyentuhkan telur ayam utuh ke dahi Luna dan Max yang menandakan kesiapan keduanya untuk memiliki keturunan.
Dua sejoli ini kemudian menjalani ritual kacar-kucur, yaitu ketika Max diharuskan untuk menuangkan beras kuning, kacang-kacangan, hingga uang logam ke dalam bungkusan kain sindur yang berada di atas pangkuan Luna, hal ini sebagai representasi komitmen dalam memberi nafkah lahir maupun batin. Tak ketinggalan dengan tahap dhahar klimah, di mana Max memberikan kepalan nasi kuning kepada Luna untuk dinikmati oleh sang istri sebagai wujud penyatuan visi dalam berumah tangga. Lalu, keduanya pun meneguk air putih bersama sebagai bentuk pengharapan untuk perjalanan rumah tangga yang selalu diliputi kedamaian. Upacara panggih yang penuh makna ini kemudian ditutup dengan prosesi sungkeman kepada orang tua.
Malam Resepsi dalam Balutan Elegansi
Ketika malam menjelang, Luna dan Maxime kembali menyapa para tamu dalam jamuan resepsi yang lebih modern. Luna tampil anggun dalam balutan gaun putih A-line minimalis rancangan Hian Tjen yang diperindah dengan aksen floral di kedua bahu. Maxime pun tampak tak kalah menawan dengan setelan hitam klasik dan kemeja putih berkerah yang dihiasi bros metalik.
Dalam suasana yang penuh suka cita itu, pasangan ini menyampaikan beberapa kata pada sesi pidatonya. "I would like to say thank you to God for giving us the best weather. I know it's been raining a little bit, but God has been really amazing," pungkas Luna. Keduanya pun turut menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada para tamu, sahabat, dan seluruh tim yang telah membantu merangkai hari spesial mereka menjadi sebuah perayaan cinta yang mengesankan.
Perjalanan Cinta yang Menyentuh
Luna Maya dan Maxime Bouttier pertama kali bertemu saat berada dalam satu proyek sinetron di tahun 2011. Namun ketika itu, Maxime hanya mengambil peran figuran saja sehingga hubungan mereka hanya berakhir sebagai rekan kerja profesional. Keduanya baru menjalin komunikasi yang lebih dekat ketika dipertemukan kembali pada Desember 2022 dalam sebuah acara formal. Di balik kisah ini, ternyata ada peran besar Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai 'mak comblang' yang memperkenalkan keduanya. Sejak itu, Maxime pun mulai berani mengajak Luna makan malam, hingga akhirnya benih-benih cinta itu tumbuh secara perlahan dengan ditandai jalannya hubungan ke arah yang lebih serius.
Mulanya, hubungan mereka sempat terjaga dari sorotan publik lantaran ingin mengutamakan privasi. Keduanya baru membuka diri jelang ulang tahun Luna pada Agustus 2023. Meski terpaut usia 10 tahun, namun keduanya sepakat bahwa cinta mereka tidak terukur oleh angka. Maxime bahkan menganggap bahwa perbedaan pendapat tercipta justru menjadi ruang belajar untuk saling memahami satu sama lain.
