Mengawali bulan Juni 2025 dengan ikatan suci dan sakral, pasangan Putri Habibie dan Rafli Albera resmi menikah dengan nuansa yang penuh suka cita. Sebelum memasuki jenjang pernikahan, cucu dari mendiang Presiden Indonesia, B.J. Habibie ini memulai hubungan dengan sebuah kisah pertemuan yang manis. Singkat namun penuh makna, pertemuan pertama Putri dan Al sontak membuat Al jatuh hati pada sang kekasih. Kecerdasan dan jelitanya paras Putri, tak menjadi alasan semata wayang bagi Al untuk menaruh hatinya. Lebih dari itu, jalannya visi misi, selera musik, pilihan cemilan, hingga dinamika komunikasi yang kian selaras lah yang membawa dua insan ini yakin untuk melangkah ke jenjang berikutnya.
Bukan Putri dan Al jika tak memiliki rangkaian acara yang unik, seperti yang terjadi pada momen proposal. Saat keduanya sedang menikmati private dinner di sebuah hotel, Al merancang hari itu dengan sebuah konsep cerita rasa, di mana ia hadirkan pula koki dari Meramu Cerita untuk menyajikan 7 menu spesial. Sampailah pada menu ketujuh yang merupakan racikan langsung dari Albera sendiri–dan saat penutup disajikan, ternyata terdapat sebuah cincin dengan pesan "Will you marry me?", untuk sang kekasih, Putri.
Tibalah di hari bahagia kedua mempelai, pasangan yang gemar bermusik bersama hingga mengeksplor makanan UMKM ini membawa kegemarannya masuk lebih dalam pada rangkaian hari istimewa itu. Melalui konsep 'Abundance Garden' yang berarti taman berkelimpahan, Putri dan Al membawa hari perayaan kasihnya ini juga sebagai momen untuk berbagi keberkahan pada pihak-pihak terkasihnya. Bak berlomba mencuri perhatian dengan apik, setiap sudut dalam pernikahan Putri dan Al memiliki keunikannya masing-masing. Seperti sudut dekorasi yang dilimpahi dengan buah dan sayur asli hasil bumi, tak hanya berperan sebagai pajangan–seluruh elemen ini bisa dinikmati sebagai souvenir untuk para tamu serta warga sekitar Cipete, daerah tempat dilangsungkannya pernikahan tersebut.
Tak sampai di sana, pasangan otentik ini juga menghadirkan jajaran UMKM favorit keduanya, hal ini disampaikan dengan penuh suka cita pada tim Bridestory, "Ini adalah cara kecil kami untuk berbagi limpahan cinta, makanan, dan kebermanfaatan Pada Prosesi adat Bubak Kawah, kami membagikan ratusan alat masak dari Kirin sebagai simbol keberkahan dan pembuka pintu rezeki. Para tamu heboh berebut ratusan alat masak tersebut, seru banget!"
Rangkaian yang dimulai dengan akad nikah berbalut adat Jawa ini, dimulai dengan busana rancangan Rohima Yusuf. Menganut garis besar, "Tradisi yang sakral, ditenun dengan keanggunan modern." Putri dan Al tampil mengenakan busana Jawa Solo Basahan dengan detail klasik yang tetap lembut serta sematan bolero karya sang desainer. Sementara untuk resepsi, keduanya mengenakan gaun elegan nan flowy–mencerminkan keanggunan yang membumi dan kental akan elemen nusantara.
Teristimewa pada rangkaian resepsi, dua sejoli ini kembali memberikan kejutan spesial dan menawan. Putri dan Al lantas merilis single pertama keduanya dari project musik "SAMAWA" yang telah mereka bangun. Single tersebut berjudul 'Kalau Memang Jodoh' yang menceritakan tentang kisah sang mempelai dalam perjalanan menuju halal. Penampilan ini sekaligus menjadi hadiah kecil untuk semua yang mendukung perjalanan kedua pengantin.
Pernikahan yang lekat dengan palet hasil bumi ini merupakan hasil diskusi dari kedua mempelai yang mempersiapkan berbagai hal besar maupun detail kecil secara bersama-sama. Karena, bagi Putri dan Al "Bersamanya, hidup serasa rumah—tentram, nikmat, dan selalu ingin pulang"
Intip album pernikahan dari pasangan Putri Habibie dan Rafli Albera.
