Yovani dan Devine memiliki impian untuk mengucap janji sehidup semati di bawah hujan salju yang serba putih. Bertempat di Jardin de Bonheur, Sapporo, Jepang, keduanya berharap mewujudkan mimpi untuk menikah dalam suasana musim dingin nan romantis tersebut. "Saat kami tiba di Sapporo pada tanggal 19 Januari 2020, salju belum turun. Hal tersebut cukup membuat kedua mempelai khawatir. Namun, betapa beruntungnya, tepat di hari pernikahan mereka, 20 Januari 2020, salju turun tanpa henti sejak pagi hari sehingga membuat venue benar-benar diselimuti salju," tutur salah satu perwakilan dari tim Poetyque Events, wedding planner yang membantu Yovani dan Devine mewujudkan pernikahan impian mereka.
Momen yang sangat menakjubkan tertangkap oleh tim fotografi Moire Photo, yaitu ketika sang mempelai perempuan dihujani oleh salju yang turun dari langit selagi berjalan menuju altar yang berada di dalam Magical Ice Chapel, Jardin de Bonheur. "Kami juga menambahkan lampu-lampu yang menghiasi cabang-cabang pohon di sekitar kapel agar memberikan kesan romantis selama pemberkatan berlangsung," ungkap salah satu anggota perencana pernikahan dari Poetyque Events. Gabungan arsitektur super unik dari lokasi pernikahan, yang terletak di ibukota Hokkaido ini, dengan dekorasi sederhana nan berkesan pun semakin menambah keistimewaan detik-detik sakral Yovani dan Devine resmi menjadi suami-istri.
Suhu udara sangat dingin tidak mengurangi rasa takjub kedua mempelai dan para tamu pernikahan yang hadir. "Meskipun mempelai perempuan sudah mengenakan mantel bulu, ia tetap merasa sangat kedinginan, tetapi itu tidak mempengaruhi keceriaan yang terpancar jelas di wajahnya. Bahkan, pernikahan ini sangat terkenang oleh semua pihak yang terlibat," ucap salah satu perwakilan tim perencana pernikahan. Tidak hanya mewujudkan pernikahan dengan konsep yang begitu unik, yakni menikah di tengah hujan salju, namun mereka bisa menikmati perjalanan pernikahan tepat sebelum pandemi muncul di negara-negara Asia.
