Blog / Wedding Ideas / Menu Katering Pernikahan Adat Batak yang Wajib Ada!

Menu Katering Pernikahan Adat Batak yang Wajib Ada!

Color:
Add To Board
menu-katering-pernikahan-adat-batak-yang-wajib-ada-1

Photography: Fotologue Photo

Saat menggelar pernikahan adat, fokus pengantin tidak hanya memastikan semua prosesi bisa berjalan sesuai kebiasaan adat tapi juga memilih menu katering yang sesuai. Bahkan bisa dibilang pemilihan menu katering menjadi salah satu "kunci" untuk menyempurnakan suasana menikah seperti di kampung halaman. Hal ini juga yang menjadi perhatian para calon pengantin yang memilih menikah secara adat Batak. Mereka akan sangat detail memilih menu katering yang tidak hanya biasa dinikmati oleh tamu undangan adat tapi juga tamu undangan nasional.

Bagi tamu undangan adat, menu katering bisa menjadi obat rindu terhadap makanan di kampung halaman. Sedangkan untuk tamu undangan nasional, menu katering yang khas Batak akan menjadi pengalaman unik tersendiri. Lantas menu katering apa saja yang wajib ada di pernikahan adat Batak? Berikut daftar lengkapnya :

  • Na niarsik
    Na niarsik bisa dibilang wajib ada di setiap prosesi adat Batak. Bagi masyarakat Batak, dekke na niarsik atau ikan yang dimasak arsik adalah simbol harapan pada siapa saja yang menikmati masakan ini akan memiliki hati serta perilaku yang bersih. Ini mengapa menu na niarsik tidak hanya wajib ada di prosesi pernikahan adat tapi juga prosesi selamatan kelahiran. Secara penampilan Na niarsik mirip dengan ikan masak bumbu kuning. Hanya saja bedanya, menu ini menggunakan andaliman, sejenis lada yang hanya tumbuh di Sumatera Utara, dan asam cikala. Adapun ikan yang biasanya dipakai untuk menu ini adalah ikan mas.
  • Daun ubi tumbuk
    Ini adalah salah satu menu sayur yang sangat sering dinikmati orang Batak. Daun ubi akan ditumbuk bersamaan dengan kecombrang dan rimbang, lalu dimasak menggunakan santan. Rasanya sangat gurih sehingga dan sangat cocok dinikmati dengan olahan protein hewani lainnya, seperti saksang atau ikan teri.
  • Saksang
    Meski secara penampilan terlihat kurang menarik, namun saksang adalah menu wajib katering di pernikahan adat Batak. Ini adalah menu olahan daging yang sangat digemari orang Batak. Biasanya menggunakan daging babi tapi bisa juga menggunakan daging kerbau. Saksang berwarna hitam pekat karena menggunakan tambahan darah untuk membuatnya sedikit berkuah. Namun jika Anda tidak ingin menggunakan darah, biasanya pihak katering akan mensiasati dengan menggunakan kelapa gongseng, ketumbar, dan andaliman yang ditumbuk bersamaan.
  • Ayam Gota
    Mirip dengan saksang, ayam gota juga berpenampilan hitam pekat karena menggunakan darah. Adapun gota dalam bahasa Batak berarti darah. Jika tidak ingin menggunakan darah trik menyiasatinya sama dengan saksang di atas. Lalu apa yang membedakan saksang dengan ayam gota? Selain protein hewani yang digunakan berbeda, yaitu daging dan ayam, pada menu ayam gota biasanya ayam akan dipanggang sebelum kemudian dimasak bersamaan dengan bumbu-bumbu.
  • Dali ni horbo
    Dali ni horbo adalah susu sapi yang dimasak menjadi lebih nikmat untuk dikonsumsi. Banyak orang Batak yang menyebut ini sebagai "kejunya" orang Batak. Dali ni horbo dimasak dengan campuran bumbu-bumbu, termasuk perasan daun pepaya dan garam sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal serta sedikit berair. Adapun dominan rasa dari menu ini adalah gurih dan asin jadi sangat cocok dimakan bersamaan dengan nasi.
  • Babi panggang
    Ini juga menu daging yang wajib ada di pernikahan adat Batak. Adalah daging babi panggang yang dilengkapi dengan sambal andaliman. Biasanya orang Batak akan menikmati menu ini dengan nasi putih hangat, daun ubi tumbuk atau nasi hangat dengan sup daging babi.
  • Tanggo goreng
    Tanggo adalah punggung babi muda yang akan diungkep terlebih dahulu sebelum kemudian digoreng. Proses memasak itu membuat punggung babi terasa lembut dan crunchy dengan sensasi rasa yang gurih. Untuk menambah sensasi rasa yang lebih unik, cocolah tanggo goreng pada sambal andaliman. Sensasi rasa "bergetar" dari andaliman akan semakin menyempurnakan rasa gurih dari punggung babi muda yang crunchy. Selain menu utama, pada pernikahan adat Batak juga disajikan camilan-camilan. Mengingat prosesi pernikahan adat yang panjang, maka camilan-camilan khas Batak akan membuat para tamu undangan semakin menikmati prosesinya. Camilan-camilan ini biasanya disajikan dengan kopi, teh atau minuman soda ringan. Adapun menu camilan yang biasanya disajikan pada pernikahan adat Batak adalah:
  • Lappet
    Makanan ini memiliki sensasi rasa gurih dan manis, terbuat dari tepung beras atau ketan yang dicampur dengan gula putih atau gula aren. Lappet kemudian dibungkus daun pisang yang dibentuk menjadi limas, lalu dimasak dengan dikukus.
  • Pohul-pohul
    Dalam bahasa Batak, pohul artinya mengepal. Jadi jangan heran kalau bentuk pohul-pohul seperti adonan yang dikepal. Pohul-pohul memiliki rasa yang sama dengan lappet dan cara masaknya pun sama yaitu dikukus. Bahan yang digunakan mirip yaitu tepung ketan beras hanya saja ditambah dengan parutan kelapa dan gula aren yang kemudian dibentuk dengan mengepal adonan.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now