Blog / Wedding Ideas / Makna Riasan Dan Atribut Pengantin Minang dari Sumatera Barat

Makna Riasan Dan Atribut Pengantin Minang dari Sumatera Barat

Color:
Add To Board
makna-riasan-dan-atribut-pengantin-minang-dari-sumatera-barat-1

Photography: REZA PRABOWO PHOTOGRAPHY

Salah satu pesona adat pernikahan di Indonesia yang banyak dibicarakan adalah upacara pernikahan tradisional Sumatera Barat, atau yang biasa disebut adat Minang. Jika Anda adalah calon mempelai yang akan mengusung adat Minang di upacara janji suci nantinya, ketahuilah lebih dulu makna atribut pengantin yang akan Anda kenakan di bawah ini.

Padang Pesisir

Makna Riasan Dan Atribut Pengantin Minang dari Sumatera Barat Image 1
Ciri khas utama pengantin perempuan dari Padang Pesisir adalah mahkota yang disebut suntiang. Jenis suntiang gadang dari Pariaman adalah yang paling banyak dipakai, sedangkan suntiang ketek yang lebih kecil dikenakan oleh para pengiring pengantin. Berat suntiang ini bisa mencapai 1 - 5 kg.
Rangkaian mahkota ini terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan pertama adalah suntiang ketek sebanyak tujuh tingkat yang melambangkan budi pekerti dan sopan santun. Kemudian, untaian bunga melati dibubuhkan sebagai lambang kedamaian. Setelah itu, satu tingkat lagi ditambahkan yang biasa disebut mansi-mansi. Bagian ini terdiri dari sarai sarumpun dan beberapa tingkat suntiang gadang yang berjumlah ganjil, serta melambangkan kedewasaan dan kebijaksanaan. Di bagian paling atas barulah disusun deretan kembang goyang.
Dua macam perhiasan juga menjadi hiasan kepala yang wajib. Yang pertama adalah hiasan yang menjuntai di kanan dan kiri yang disebut kote-kote, sedangkan penghias yang berbentuk seperti kalung diletakkan di dahi dan disebut laca.
Sebenarnya selain suntiang gadang dari Pariaman, ternyata ada banyak jenis lain, seperti suntiang pisang saparak dari Nagari Solok Salayo, suntiang pinang bararak dari Nagari Payakumbuh, sunting sariantan dari Nagari Padang Panjang, dan sebagainya.

Koto Gadang

Makna Riasan Dan Atribut Pengantin Minang dari Sumatera Barat Image 2
Pengantin Minang dengan baju adat Koto Gadang menggunakan penutup kepala yang disebut tengkuluk talakuang. Berbentuk kerudung, tengkuluk talakuang biasanya terbuat dari kain beludru bersulam emas.
Selain dari Koto Gadang, pengantin dari Solok juga mengenakan tengkuluk yang disebut dengan tengkulung tanduak. Bedanya, kain songket dibentuk menyerupai tanduk dan dijadikan mahkota pada kepala calon mempelai perempuan.

Atribut Lainnya
Baik Padang Pesisir dan Koto Gadang, pengantin perempuannya mengenakan baju kurung. Kostum ini merupakan hasil akulturasi agama Islam dan budaya Minangkabau. Berpotongan longgar dan panjang menutupi lekuk tubuh, baju kurung dimaksudkan sebagai simbol untuk menjaga harga diri dan martabat perempuan sebagai calon ibu yang niscaya juga akan menjaga nama baik keluarga. Akan tetapi, saat ini juga banyak pengantin yang mengolaborasikan pernikahan Minang dengan budaya Jawa dengan mengenakan kebaya.
Berbagai perhiasan juga turut mempercantik calon mempelai perempuan, di antaranya gelang garobah yang berukuran besar, gelang pilin kepala bunting, gelang kareh emas, serta cincin berlian, cincin bermata tuju, cincin bermata lima, cincin rotan, hingga cincin kankuang.

Semakin tidak sabar merencanakan pernikahan adat Minang Anda sendiri? Saatnya berburu vendor di sini.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now