Sesi perkenalan yang diinisiasi oleh kedua belah pihak orang tua rupanya berhasil menghantarkan Zein Alkaff dan Nadya pada sebuah hubungan romansa yang telah berjalan selama satu tahun lamanya. Meski harus menjalin hubungan jarak jauh Jakarta - Surabaya, keduanya tak merasa bahwa hal tersebut adalah tantangan yang cukup serius. Mereka selalu berusaha untuk andil dalam memupuk rasa cinta sekaligus menjaga keharmonisan hubungan hingga akhirnya komitmen itu pun berbuah manis ke jenjang yang lebih serius. "Dari awal habis kenalan kok merasa cocok, ya. Biarpun jarak jauh, kok tetap seru. Akhirnya tunangan dan kedua orang tua, deh, yang cari tanggal baik kapan nikahnya," ungkap Nadya.
Usai melangsungkan prosesi pernikahan secara Islam di Surabaya, Zein dan Nadya berhasil merealisasikan sebuah perayaan ngunduh mantu di gedung serbaguna The Manor Andara, Jakarta yang dihadiri oleh 250 tamu undangan. Pada prosesi ngunduh mantu itu, mereka berdua sepakat untuk mengangkat kultur Betawi yang dibuat lebih modern dan personal. Hal ini dapat terlihat dari balutan kebaya modern Nadya yang dipadukan dengan siangko berlemen emas, sementara Zein mewakili estetika formal dengan pilihan tuksedo hitam. "Karena di Surabaya sudah berkonsep girl dream, jadi konsep yang di Jakarta ingin berasa seperti 'pihak laki-laki (banget)' gitu. Pengantin laki-laki yang request kayak apa, sih, acara pernikahannya, dari warna yang dipilih sampai souvenir, dipikirin banget agar pas dengan konsepnya," ungkap Hadijah Aljufri, pemilik Manor Andara, yang juga merupakan kakak perempuan dari Zein.
Area pelaminan pun disulap oleh Amarillis Decor dengan padu padan rangkaian bunga monokromatik dan lampu gantung kristal untuk menciptakan keajaiban romansa yang glamor, begitu pula dengan set up long table di area kebun yang dipenuhi bunga-bunga putih dan tanaman hijau yang saling melengkapi. Kontrasnya rona hitam dan taburan chandelier mewah pun tampak mendominasi area meja tamu yang bersinergi indah dengan bangunan klasik serba putih milik The Manor Andara. Nadia bahkan mengaku bahwa ambience dari The Manor sendiri dapat dikatakan sudah menjadi bagian dari dekorasi. Hal ini lantaran eksterior maupun interior dari gedung tersebut memang sudah terlihat cantik, baik saat sore maupun malam hari. "BAR dari The Manor Andara Café yang menarik juga kita buat menjadi island di tengah-tengah garden, mulai dari minuman dingin sampai hangat semuanya ada," pungkas Hadijah kembali.
Malam hari itu, seluruh keluarga besar, kerabat, dan tamu undangan yang hadir benar-benar diliputi oleh perasaan sukacita dalam rangkaian resepsi ngunduh mantu Zein dan Nadya. Momen jamuan makan malam pun terus diwarnai dengan perbincangan hangat di tengah alunan musik yang syahdu. Satu fakta menarik yang cukup mengejutkan, rupanya secara tidak sengaja, semua vendor pernikahan yang dipilih oleh pasangan ini merupakan milik usahawan perempuan dan hanya dikerjakan oleh para perempuan saja. "Ketika pemilihan vendor sebenarnya nggak sadar alasan pastinya kenapa. Cuma pas meeting kita baru sadar, ini kok vendor semuanya woman leader? Ya sudah, deh, sekalian pemilihan vendor setelahnya kita idealis semua dikerjakan oleh woman leader," tutur Hadijah yang juga penggagas dari acara pada malam hari itu.
Ia juga mengungkapkan bahwa mengingat project resepsi ini dikerjakan oleh vendor yang semuanya adalah perempuan, maka ada banyak sekali hal berkesan yang terjadi selama proses perencanaan, mulai dari penentuan konsep acara hingga proses loading saat H-1 yang semuanya dilakukan bersama vendor perempuan. "Tantangannya ada banyak. Saya bareng wedding planner dan dekor diskusi cukup panjang untuk pemilihan detail-detail. Sampai debat soal detail groomsmen karena tanpa bridesmaid, lho, ah seru lah," kenang Hadijah.
"Timeless, monochromatic and airy set up to emphasize elegance, as well as elevate the surroundings of The Manor Andara," itulah satu kalimat yang cukup menggambarkan bagaimana perayaan resepsi ngunduh mantu dari Zein dan Nadya.
