"Pucuk Dicinta, Ulam pun Tiba" peribahasa yang tak lagi awam saat didengar. Namun, siapa sangka? Peribahasa ini terjadi secara nyata dalam perjalanan kasih dua insan berikut, Evrie dan Antony. Evrie yang berperan sebagai salah satu bridesmaid dari kerabat terkasihnya bertemu dengan Antony yang sedang bertugas sebagai salah satu wedding vendor di pernikahan tersebut. Pertemuan yang tidak disangka-sangka itu nyatanya mampu membawa mereka menuju ikatan kasih abadi..
Memiliki keselarasan akan hal yang diminati menjadi salah satu perekat dari hubungan keduanya. Sebut saja traveling, sebagai kegiatan yang digemari kedua insan ini sekaligus menjadi momen tak terlupakan bagi Antony dan Evrie. Saint Kilda Beach di wilayah Melbourne lantas menjadi saksi bisu momen Antony melamar Evrie untuk menjadi kekasih hidupnya. Dari sanalah perjalanan merangkai hari bahagia dimulai.
Sebagai seorang wedding vendor, baik Evrie dan Antony telah memiliki gambaran pernikahan impian mereka. Intimate wedding menjadi hal yang terukir nyata dalam benak Evrie seperti yang telah Ia sampaikan berikut, "Konsepnya kita dari awal pengen wedding yang intimate dan modern minimalis tapi timeless." Nampaknya, hal ini terwujud secara elok pada hari pernikahan keduanya berlangsung. Pemilihan venue pernikahan di Tirtha Glasshouse, Bali dinilai sangat tepat untuk mendukung konsep pernikahan modern minimalis itu. Jajaran black pillars yang menghiasi venue secara elok ini membuat tampilan dekorasi yang sederhana justru terlihat begitu indah. Terlebih lagi, rona monochrome yang diaplikasikan semakin mengentalkan nuansa timeless dambaan Evrie dan Antony.
Tampil begitu sempurna, Evrie menjatuhkan pilihannya pada wedding dress dengan model mermaid. Hal ini dinilai sangat tepat dengan kondisi venue pernikahan yang ada di Bali. Tambahan detail v-neck yang begitu dalam semakin memperelok tampilan sang mempelai wanita tersebut.
Dengan hanya total 54 tamu undangan, Evrie dan Antony merayakan hari istimewa mereka dengan begitu khidmat. Mulai dari sesi foto masing-masing mempelai di Balquisse Heritage Hotel tempat keduanya menginap, sesi makan siang bersama anggota keluarga dan kerabat dari masing-masing, lalu acara inti yakni holy matrimony. Uniknya, dalam rangkaian menuju proses pengikraran janji suci, Evrie dan Antony memilih Ubi selaku anjing peliharaan mereka untuk menjadi ring bearer. Hal ini kemudian memotret secara manis detil proses dari pemberkatan mereka.
Tak sampai di sana, guna melekatkan suasana, dalam perayaannya Evrie dan Antony melanjutkan hari istimewanya dengan sajian cocktail, hidangan makan malam, first dance dari kedua mempelai, hingga puncak perayaan di after party. Semua rangkaian acara tersebut dirayakan hanya dengan orang-orang terdekat dari Evrie dan Antony saja.
Pernikahan menjadi sebuah hal yang begitu lekat dalam kehidupan Evrie dan Antony, mulai dari peran mereka dalam industri pernikahan, pertemuan pertama yang terjadi di sebuah perayaan pernikahan hingga perjalanan merangkai pernikahan mereka sendiri yang begitu elok.
