Terpaut dua tahun lamanya, hal ini tidak menjadikan euforia kebahagiaan dalam perayaan hari istimewa Annisa dan Andres lantas memudar. Melaksanakan akad nikah di tahun 2021, pandemi Covid-19 menjadi pertimbangan bagi Annisa dan Andres untuk menunda rangkaian resepsi hingga bulan Agustus 2023. Hal ini menjadi pilihan yang tepat bagi keduanya, mengingat banyaknya jumlah hadirin yang ingin merayakan hari bahagia keduanya. Meski dihadiri banyak tamu undangan, baik Annisa dan Andres tetap ingin menggelar rangkaian resepsi secara intimate. Karenanya, membagi acara resepsi ke dalam 2 sesi menjadi jalan keluar yang mereka ambil.
Dilaksanakan di Ceria Room Shangri-La Hotel, dengan langit-langit ruangan yang cenderung rendah ternyata menjadi pertimbangan yang manis dari Annisa. Hal ini dianggap mampu menjaga suasana intimate yang kedua mempelai idamkan. Perayaan resepsi yang dilaksanakan secara indoor menjadi sesi pembuka dalam rangkaian acara yang dilaksanakan sebanyak 2 sesi. Latar belakang keluarga yang berasal dari daerah Minangkabau, membuat Annisa dan Andres dengan bangga mengaplikasikan budaya khas Minangkabau ke dalam hari besarnya. Hal ini terlukis secara nyata dalam sentuhan warna merah yang mendominasi setiap sudut dekorasi ruangan. Selain warna merah yang lekat dengan budaya Minang, kehadiran unsur kain tabir dalam tatanan pelaminan sekaan melengkapi anggunnya budaya khas Sumatera Barat itu.
Perayaan budaya khas Minang ini tak lengkap rasanya tanpa balutan baju kurung yang dikenakan sang mempelai wanita. Uniknya, warna merah tak menjadi pilihan warna bagi Annisa, melainkan rona hitamlah yang menjadi labuhan warna akhirnya. Pesona tradisional dari jenis baju kurung ini berbaur secara apik dengan rona hitam guna membangun konsep yang lebih modern. Layaknya busana yang dipilih oleh Annisa, kombinasi beskap khas Minang dengan jas berwarna silver yang dikenakan sang mempelai pria kian mempertegas kesan modern di tengah kentalnya budaya Minang.
Sedikit berbeda dari pelaminan indoor yang keduanya punya, pada sesi kedua rangkaian resepsi Annisa dan Andres, keduanya memilih venue outdoor dengan unsur bridal stage yang lebih modern. Namun, kehadiran budaya Minang tetap tersajikan dengan anggun melalui ornamen atap rumah khas Sumatera Barat yang menghiasi setiap sisi lorong tempat kedua mempelai ini berjalan. Tentu, dengan memperhatankan lekatnya rona merah pada setiap tatanan dekorasi yang ada. Sedangkan, untuk busana yang dikenakan oleh Annisa, pengantin wanita ini memilih baju kurung yang ia kenakan pada sesi pertama namun dengan sedikit mengubahnya menjadi sebuah dress yang begitu manis.
