Blog / Relationship Tips / Anda Siap Menikah, Tapi Pasangan Belum Yakin?

Anda Siap Menikah, Tapi Pasangan Belum Yakin?

Color:
Add To Board
anda-siap-menikah-tapi-pasangan-belum-yakin-1

Meski sudah sama-sama cocok dan merasa nyaman, tidak berarti kedua belah pihak yang menjalin hubungan asmara akan sama-sama siap menikah. Memang idealnya ketika menjalin hubungan yang serius ada keinginan untuk melegalkan ikatan komitmen yang terjalin. Tapi faktanya ada orang-orang yang merasa masih butuh waktu untuk mengikat janji sehidup semati. Dan ketika menjalani hubungan di mana Anda siap untuk menikah tapi pasangan tidak, maka pertanyaan pertama yang melintas di kepala adalah, "Apakah harus menunggu sampai pasangan siap untuk menikah atau tidak?"

Jangan langsung menyerah, karena pada prinsipnya perbedaan adalah hal yang biasa terjadi ketika menjalin hubungan. Maka ketika pasangan belum siap untuk menikah, mungkin ini menjadi pertanda buat Anda berdua untuk refleksi bersama tentang ekspektasi bersama terhadap hubungan yang tengah dijalani. Untuk melakukan refleksi ini diperlukan keterbukaan, kejujuran, ketenangan, dan saling menghargai sehingga percakapan yang terjadi bertujuan menemukan solusi. Lalu bagaimanakah refleksi bersama ini bisa terwujud? Yuk coba tips dari para pakar berikut ini:

Pastikan kesiapan Anda untuk menikah karena alasan yang tepat.

Sebelum bertanya kepada pasangan mengapa dia belum juga siap menikah, Anda harus bertanya pada diri sendiri. Apakah Anda ingin menikah karena alasan yang tepat, bukan karena telah lama menjalin hubungan atau karena dorongan sekitar? Konselor pernikahan Julienne Derichs, L.C.P.C., merekomendasikan untuk ambil waktu untuk refleksi sendiri lalu temukanlah alasan-alasan apa saja yang membuat Anda siap untuk menikah dengan pasangan. "Dengan bisa menjawab 'mengapanya' maka Anda dapat mengukur apakah benar-benar sudah siap menikah atau belum?"

Jika Anda tidak terbiasa melakukan refleksi, cara lainnya adalah dengan membuat jurnal atau catatan harian. Tulislah apa saja yang Anda rasakan dan pikirkan tentang pasangan dan hubungan yang tengah dijalani. Hal ini tidak hanya bertujuan agar Anda menemukan jawaban yang objektif atas dorongan untuk menikah, tapi juga bisa melatih diri untuk mengetahui kebutuhan diri dan cara untuk mengomunikasikannya kepada pasangan.

Ajak pasangan untuk refleksi bersama.

Setelah memiliki jawaban yang objektif tentang mengapa Anda ingin menikah, maka ajaklah pasangan untuk berdiskusi tentang hal ini. Jangan langsung mengkritisi pandangan pasangan, cobalah untuk mendengarkan sudut pandangnya. Perbedaan adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam menjalin sebuah hubungan, termasuk perbedaan sudut pandang. Jadi dengarkan argumentasi pasangan dengan pikiran terbuka dan penuh empati. Ketika pasangan merasa nyaman dan jujur untuk menyampaikan pikiran terdalamnya tentang pernikahan, maka sebenarnya Anda tengah mematangkan kualitas hubungan yang terjalin. Dari sinilah muncul rasa nyaman untuk berbagi banyak hal, termasuk berbagi hidup.

Anda Siap Menikah, Tapi Pasangan Belum Yakin? Image 1

Jangan hakimi rasa takut pasangan akan pernikahan.

Tina B. Tessina, psikoterapis yang juga co-author How to Be Happy Partners: Working It Out Together, menyebutkan ketidaksiapan seseorang untuk menikah sering kali muncul karena rasa takutnya terhadap komitmen. Karena sebenarnya ketika kita menjalin komitmen pada satu orang maka kita mengikatkan diri pada banyak risiko, termasuk risiko untuk selalu berkompromi dengan pasangan. Apalagi pernikahan adalah menjalin komitmen dengan satu orang seumur hidup, maka wajar saja jika ada orang yang tidak siap dengan komitmen ini. Dan ada banyak faktor yang juga melatarbelakangi ketakutan seseorang akan pernikahan.

Jadi pahami saja apa yang melatarbelakangi pasangan memiliki ketakutan akan komitmen pernikahan. Dan bisa jadi butuh waktu untuk akhirnya pasangan berhasil menemukan perspektif baru atas komitmen pernikahan. Tapi proses ini akan membantu Anda mengukur hubungan yang terjalin dengan lebih objektif.

Mintalah bantuan konselor.

Jika Anda sudah mencoba banyak hal tapi pasangan masih saja belum siap untuk menikah, sementara Anda ingin segera menikah maka jangan langsung mengakhiri hubungan. Cobalah untuk mengajak pasangan menemui konselor pernikahan. Bisa jadi Anda berdua tidak berhasil menemukan titik temu karena cara memetakan masalah yang kurang tepat. Konselor akan membantu Anda dan pasangan menemukan cara berkomunikasi yang efektif sehingga bisa mengukur secara objektif akan kesiapan masing-masing untuk memasuki jenjang pernikahan.

"Pada akhirnya berkonsultasi dengan konselor akan membantu Anda dan pasangan untuk sama-sama bisa merumuskan apakah hubungan tetap dilanjutkan atau tidak," jelas Paulette Sherman, Psy.D., penulis buku Dating from the Inside Out. Hubungan yang dilanjutkan tidak otomatis berarti memasuki jenjang pernikahan, bisa jadi Anda berdua semakin terbuka dan jujur dalam menjalin hubungan. Hingga nantinya siap menikah. Dan walaupun pada akhirnya Anda berdua memilih untuk mengakhiri hubungan, berkonsultasi dengan konselor akan membuat prosesnya bisa dilalui dengan lebih dewasa dari kedua belah pihak.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now