Hari pernikahan menjadi salah satu hari dalam hidup seseorang di mana setiap detail yang terjadi pada hari tersebut menjadi sebuah memori yang tidak akan terlupakan, baik peristiwa yang menyenangkan maupun hal-hal di luar dugaan. Setidaknya begitulah yang dirasakan oleh pasangan pengantin Alya Namira & Diki Arma Duha di hari bahagianya.
Sebelumnya, Alya dan Diki telah memutuskan untuk menggelar akad pernikahan secara tradisional dengan menggunakan adat Mandailing. Tentunya, salah satu hal krusial dalam suatu pernikahan tradisional adalah mahkota pengantin karena mengenakan aksesori tersebut masih menjadi impian bagi banyak mempelai wanita, termasuk Alya. Namun ternyata muncul peristiwa yang tidak terduga dalam proses pemasangan mahkota pengantin untuk Alya.
Mahkota yang sedianya akan digunakan saat pengucapan janji suci tidak dapat terpasang dengan sempurna dikarenakan terdapat bagian dari mahkota yang terlepas dari posisinya. Tetapi hal yang tidak diinginkan tersebut dapat teratasi dengan baik berkat kerjasama antara tim penata rias dengan sang mempelai itu sendiri.
Alya tampil begitu menawan dalam balutan busana pengantin karya Jojo Septhio serta mahkota pengantin Mandailing yang memancarkan keanggunannya saat sang kekasih, Diki, meminangnya dalam prosesi akad. Riasan Leo Afandi yang lembut pun mengambil peran dalam menyempurnakan paras Alya di hari bahagianya. Pesona Alya dan Diki yang memikat berhasil menuai banyak pujian yang datang dari para tamu undangan.
Perpaduan warna putih dan emas yang selaras dengan busana Alya dan Diki tampak selaras, seolah menyempurnakan tampilan pelataran meja akad serta pelaminan. Dihiasi oleh aransemen bunga aneka warna yang lembut memberikan rona variasi pada dekorasi sehingga atmosfer pernikahan keduanya pun terasa lebih berwarna.
