share

share

share

share

share

Pemberian vaksin pranikah penting dilakukan bagi setiap pasangan yang akan menikah untuk melindungi dirinya sendiri, dan bakal janin yang akan dikandungnya dari beragam penyakit. Adapun beberapa jenis vaksin yang dianjurkan didapatkan sebelum menikah di antaranya: Vaksin HPV (Human Papillomavirus); kegunaannya untuk mencegah kanker serviks dan kutil kelamin Vaksin Hepatitis A dan Hepatitis B; kegunaannya untuk mencegah hepatitis A dan B Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella); kegunaannya untuk mencegah gondongan, campak, dan campak Jerman Vaksin Varicella; kegunaannya untuk mencegah cacar air Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) danTT (Tetanus Toxoid);kegunaannya untuk mencegah difteri, pertusis, dan tetanus Masing-masing jenis vaksin di atas memiliki waktu anjuran pemberian yang berbeda-beda. Akan tetapi, mengingat beberapa jenis vaksin tidak disarankan untuk diberikan saat hamil, contohnya vaksin MMR dan Varicella, maka idealnya pemberian vaksin ini dilakukan setidaknya 3 bulan sebelum Anda menikah. Untuk dapat terlindung lebih optimal, beberapa jenis vaksin juga perlu diulangi pemberiannya beberapa kali. Karenanya, dengan mendapatkan vaksin lebih awal, potensi Anda mendapat perlindungan lebih optimal dari penyakit pun akan lebih besar. Beberapa jenis vaksin di atas pun ada yang memerlukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya (misalnya tes HbsAg dan HbS sebelum pemberian vaksin Hepatitis B), sementara yang lainnya tidak. Pemeriksaan kesehatan ini nantinya bisa juga digabungkan juga dengan pemeriksaan laboratorium pranikah, misalnya untuk deteksi TORCH, pemeriksaan kesuburan, dan sebagainya. Dengan cara ini, Anda bisa menjalani pernikahan dan perencanaan kehamilan nantinya dengan lebih tenang.