Blog / Relationship Tips / Signifikansi Self Love dalam Pernikahan dan Cara Menerapkannya

Signifikansi Self Love dalam Pernikahan dan Cara Menerapkannya

Warna:
Tambahkan ke Board
signifikansi-self-love-dalam-pernikahan-dan-cara-menerapkannya-1

Terkadang di masa-masa sulit atau datar dalam pernikahan, suami dan istri dapat mulai saling menyalahkan atau bahkan menyalahkan diri sendiri. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan hubungan yang semakin renggang dan memadamkan api cinta di dalam pernikahan. Masing-masing mungkin mengalami rasa insecure yang membuat mereka menaruh rasa kepuasan, kebahagiaan, validasi, dan nilai terhadap diri sendiri kepada pasangan. Ketergantungan ini dapat membuat hubungan terbebani dengan ekspektasi tidak realistis dari satu sama lain. Sesuatu yang sering dilupakan oleh pasangan yang sudah menjalani hubungan dalam waktu yang lama adalah mencintai orang lain akan menjadi sulit jika kita tidak mencintai diri sendiri. Inilah pentingnya self love dalam pernikahan. Silvia Basuki yang merupakan seorang meditation facilitator serta Managing Director di The Golden Space Indonesia menjelaskan bahwa self love adalah memilih diri sendiri terlebih dahulu.

"Terkadang semua orang, termasuk yang sudah menikah, lupa untuk memilih diri sendiri dan merawat diri sendiri. Mereka hanya merawat orang lain dan ingin memuaskan orang lain, kemudian mereka lupa apa yang membuat mereka bahagia dan apa yang membuat mereka puas pada diri sendiri," ungkap Silvia. Silvia menjelaskan bahwa self love juga memilih diri sendiri terlebih dahulu terlepas dari perbedaan yang kita miliki dengan pasangan kita. Perbedaan itu sesuatu yang pasti ada dalam suatu hubungan, namun memilih diri sendiri juga berarti mendengarkan hati Anda. Ketika Anda mendengarkan hati Anda, Anda akan selalu melakukan hal-hal dengan perasaan damai. Ketika Anda mendengarkan hati Anda, maka segala sesuatu akan mengalir dengan mulus.

Dalam pernikahan, Silvia percaya bahwa self love artinya memahami satu sama lain dan mengekspresikan diri kepada pasangan. Terkadang banyak pasangan yang takut mengekspresikan pendapat mereka karena merasa pendapat mereka tidak cukup valid, takut membuat marah pasangan mereka, takut dihakimi, takut menyakiti, dan secara keseluruhan tidak ingin membuat konflik. Padahal, konflik tidak senantiasa buruk dan dapat meningkatkan komunikasi serta keterbukaan pada satu sama lain. Self love juga berarti memahami ekspektasi satu sama lain, seperti mengapa ekspektasi tersebut muncul dan penting atau tidaknya ekspektasi tersebut dalam kelancaran hubungan. "Menurut saya, akan lebih baik bila dalam suatu hubungan itu tidak ada atau ada sedikit saja ekspektasi dari satu sama lain. Kita harus sadar bahwa kita tidak dapat merubah orang, yang dapat kita ubah adalah diri sendiri serta persepsi kita," jelas Silvia. Mari kita simak cara-cara mengembangkan self love di dalam hubungan yang dapat dipraktekkan ke diri sendiri serta terhadap pasangan.


1. Terapkan Jarak dan Kemandirian
Ketika Anda sudah merasa kehilangan diri sendiri dan lupa akan identitas Anda, ada kemungkinan bahwa hubungan Anda telah menyerap jati diri Anda. Hal ini yang menjadi bibit ketergantungan pada pasangan Anda karena Anda sudah tidak mengenali hal-hal yang membuat Anda bahagia selain membahagiakan pasangan Anda. Cobalah menyampingkan waktu untuk ritual-ritual serta aktifitas yang dapat membahagiakan Anda, seperti bertemu dengan teman-teman dan menjalani olahraga yang Anda sukai. Bahkan, melakukan pekerjaan yang Anda sukai juga termasuk self love.

2. Ingat Bahwa Kebahagiaan Datang dari Diri Sendiri
Pasangan Anda tidak dapat menjadi satu-satunya yang dapat membuat Anda bahagia. Hanya Anda yang dapat membuat diri Anda bahagia. Pasangan Anda hanya dapat menambah kebahagiaan di dalam diri, bukan menciptakannya. Menaruh kewajiban kepada pasangan Anda bahwa ia bertanggung-jawab sepenuhnya atas kebahagiaan Anda adalah beban yang sangat berat baginya.
Dengan mengadopsi pola pikir bahwa kebahagiaan adalah pilihan, artinya Anda memberi diri Anda kekuatan untuk menumbuhkan kebahagiaan untuk diri sendiri. Anda menolak untuk membiarkan kebahagiaan Anda didikte oleh keadaan Anda atau oleh orang lain, dan hal ini akan menciptakan rasa kepuasan dan kebebasan. Seperti penjelasan Silvia, memilih kebahagiaan berarti menerima kebenaran bahwa satu-satunya orang yang dapat Anda ubah adalah Anda. Alih-alih ingin mengubah orang lain, Anda bekerja untuk memuaskan diri sendiri dan memenuhi kebutuhan Anda sendiri.
Cara lain untuk mengambil tanggung jawab atas kebahagiaan Anda sendiri adalah memilih untuk bahagia sekarang juga. Hindari membiarkan masa lalu menetapkan patut atau tidaknya Anda bahagia. Selain itu, jika Anda menunggu kondisi yang sempurna sebelum membiarkan diri Anda bahagia, maka Anda akan selalu menunggu. Alih-alih mengatakan, "Saya akan bahagia saat ...", Anda memilih kebahagiaan sekarang.

3. Terima dan Maafkan Kekuranganmu
Tentunya Anda tidak dapat mencintai diri sendiri tanpa mencintai kekurangan-kekurangan Anda. Tidak ada manusia yang sempurna. Hubungan yang sudah berlangsung lama akan mengeluarkan kekurangan-kekurangan Anda serta membuat Anda melakukan banyak kesalahan. Menunjukkan kekurangan adalah bagian natural di dalam hubungan. Hanya karena pasangan Anda merasa terganggu tidak berarti Anda adalah orang yang tidak baik. Memiliki dendam terhadap diri sendiri akan menghalangi self love. Akan ada saat-saat Anda mengatakan atau melakukan hal-hal yang Anda sesali kepada pasangan Anda, dan ini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hindari menyalahkan diri sendiri mengenai hal tersebut secara terus menerus.

4. Lihat Apa yang Pasanganmu Suka dalam Dirimu
Orang-orang yang insecure mempunyai kesulitan dalam melihat kebaikan di dalam diri mereka sendiri dan kerap meremehkan hal-hal positif yang pasangan mereka lihat. Tanya pasangan Anda apa yang mereka cintai dari diri Anda agar Anda dapat mengenali sifat-sifat baik dalam diri Anda. Buat aktivitas ini menjadi sesuatu yang Anda sering lakukan bersama pasangan agar kalian dapat mulai memercayai diri sendiri. Contohnya, hal-hal yang menurut Anda adalah suatu kekurangan mungkin dilihat sebagai kelebihan oleh pasangan Anda.

5. Ingat Bahwa Cinta Bukan Hanya Perasaan, Namun Juga Tindakan
Cinta kepada pasangan bukan hanya perasaan, namun juga tindakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi yang baik, melakukan hal-hal romantis dari bahasa tubuh, hingga kejutan-kejutan kecil. Sama halnya dengan self love. Cinta kepada diri sendiri bukan hanya perasaan, namun juga tindakan. Tindakan-tindakannya pun cukup simpel, seperti menjadwalkan "me time" setiap hari untuk menikmati aktivitas yang membuat Anda bahagia atau rileks. Silvia menyarankan untuk bermeditasi sebagai praktek menghubungkan diri pada hati.

"Di The Golden Space, kelas kami memandu orang untuk bermeditasi dan mengajarkan konsep cinta-diri dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pernikahan, pekerjaan, dan lain lain. Kami benar-benar turun ke akar dan memproses emosi Anda, karena ketika Anda ingin bahagia secara permanen, ingin kebahagiaan tanpa batas, Anda perlu berusaha terhadap diri sendiri," jelas Silvia.


Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang