Memiliki latar belakang seni yang kuat, baik Debrina maupun Ardo, menuntun keduanya pada sebuah konsep selebrasi yang unik. Sang fotografer dari Alinea pun bersaksi, "Dari awal, moodboard dan wedding concept-nya sudah cukup detail dan spesifik." Diselenggarakan di Hotel Majapahit Surabaya, lokasi pemberkatan nikah dan resepsi sengaja dibuat berbeda untuk memberikan vibe yang berbeda pula.
Pemberkatan dilakukan di luar ruangan, pada pukul 6 pagi. Rupanya, sang pasangan sengaja memilih waktu ini untuk mendapatkan suasana yang syahdu dan momen yang indah saat acara. "Ambience yang tercipta sungguh berbeda dari acara pemberkatan lain. Dan tamu yang hadir pun hanya orang terdekat sang pasangan. Jadi banyak momen yang berkesan untuk diabadikan," sang fotografer bercerita.
Memasuki sesi resepsi, suasana perlahan berubah. Tema yang dipilih adalah classical midnight wedding untuk acara resepsi makan malam dan dari foto-foto yang diabadikan Alinea, terlihat nuansa yang cukup kontras dibanding acara di pagi hari. Perpaduan dekorasi, tata cahaya, dresscode tamu, palet warna yang dipilih serta chandelier Hotel Majapahit yang berwarna hitam sukses memberikan kesan mewah nan gotik yang sangat unik. Kehadiran Debrina dan Ardo pun melengkapi malam itu dan acara berlangsung dengan meriah.
"Acara ini sebenarnya sudah tertunda 2 tahun karena Ardo bekerja di New Zealand yang menutup perjalanan ke luar negeri selama pandemi. Jadi semua rapat dan koordinasi dilakukan secara daring, via chat dan Zoom," ujar sang fotografer. Begitu perbatasan dibuka, dan penerbangan diizinkan, persiapan pernikahan kembali dilaksanakan. Perayaan akhirnya berhasil diselenggarakan dalam kurun waktu 1 bulan. And how beautiful it was!
