Pertemuan pertama Connie dan Darren terjadi di bandara ketika hendak kembali menempuh pendidikan ke San Fransisco. Keduanya akhirnya berkenalan dan setelah berpacaran selama 5 tahun, Darren akhirnya melamar Connie. "Cara melamarnya sangat simple tapi bermakna. Darren melamar ketika kami selesai jogging berdua di dekat danau. Jadi teringat akan jaman pacaran dulu, kami pun sering jogging bersama di San Fransisco. Tidak ada fotografer, atau menghias meja, tapi justru terasa sangat memorable," Connie berkata.
Karena adanya pandemi global, pasangan ini memutuskan untuk memisah acara pemberkatan dan resepsi. "Pemberkatan sudah dilakukan pada bulan Januari dan menggunakan warna yang lebih soft. Jadi untuk resepsi kami ingin konsep warna yang lebih fun, unique and vibrant," Connie menjelaskan. Sesuai dengan konsep semi-outdoor pada venue mereka, suasana garden pun dipilih. "Menurut kami, menambahkan buah-buahan yang warnanya cerah bisa sangat cocok dengan tema ini. Jadi mungkin untuk merangkum, tema pernikahan ini adalah modern tropical floral," pungkas Connie.
Acara pernikahan dibuat lebih santai dan penuh momen berkesan dari pidato saudara kandung, sambutan wedding party dan juga games seru. "Segalanya terasa santai dan kami pun lebih bisa menikmati setiap acara. Walaupun singkat, tapi untungnya semua berjalan dengan lancar," Connie mengenang. Untuk para calon pengantin yang sedang mempersiapkan pernikahan, Connie berbagi sebuah tip, "Jangan takut untuk mengadakan 2 acara yang terpisah. Tadinya kami pun khawatir akan anggaran yang membengkak, tetapi ternyata, budget dapat disesuaikan. Positifnya, kedua acara menjadi lebih aman dan nyaman!" Ia melanjutkan, "Dan jangan ragu untuk menggunakan jasa wedding stylist atau wedding planner! Budget lebih terkontrol, konsep pernikahan pun jadi lebih menarik!"
