Hubungan Tina dan Moko dimulai dari sebuah perjalanan ke Singapura. "Saya ingin menonton musikal The Lion King di Marina Bay Sands dan sedang mencari teman. Ternyata Moko menyambut ajakan saya, bahkan mengajak serta keluarganya!" Tina mengenang. Setelah perjalanan tersebut keduanya kian dekat dan akhirnya mulai menjalin hubungan. "Kami sudah berpacaran cukup lama. Pada akhirnya Moko melamar saya setelah sebuah perjalanan bisnis ke Bali. Kami sedang berada di atas pesawat di ketinggian 32.000 kaki saat Moko meminta saya menjadi istrinya. Memang tidak seromantis film, tapi sudah cukup membuat saya bahagia," Tina menambahkan.
Tema pernikahan mereka adalah modern-minimalis yang didominasi warna putih dan sentuhan silver. Sepertinya tidak ada pilihan yang lebih tepat karena Moko dan Tina keduanya menyukai segala sesuatu yang berbau monokrom. "Kami begitu bersemangat mempersiapkan elemen pernikahan, khususnya undangan. Saya mengumpulkan inspirasi sementara Moko fokus pada proses produksi. Ia bahkan membuat sendiri emboss pada undangannya!" Tina berujar,
Selain undangan, dekorasi, suvenir dan kue pengantin Moko dan Tina terlihat cantik. Namun menurut kami, yang paling memukau adalah gaun yang dipakai Tina. Gaun berkerah tinggi itu begitu pas di tubuhnya dan membuatnya terlihat seperti Princess Leia dari Star Wars. "Sebelumnya Yogie Pratama membuatkan saya sebuah dress berbahan lace. Saat fitting pertama, Yogie langsung tahu dress itu tidak menggambarkan saya. Jadi tiga minggu sebelum hari pernikahan asistennya menelpon untuk memberi tahu saya bahwa Yogie akan merombak gaun saya," Tina bercerita. "Ia mengambil inspirasi dari film sci-fi, Sky Captain dan The Day After Tomorrow serta era tahun 1940," Tina menambahkan.
Apabila ada nasihat yang dapat Tina berikan untuk para calon pengantin, adalah untuk tidak menyepelekan susunan acara serta RSVP. Pasangan ini menginingkan pernikahan intim hanya dengan 200 tamu, namun jumlah tamu yang hadir justru berlipat 2 kalinya. "RSVP sangat penting apalagi kalau Anda menginginkan pernikahan skala kecil. Kami juga kurang memperhatikan susunan acara jadi acara resepsi sedikit berantakan. Untungnya semua tamu tetap terlihat menikmati acara pernikahan kami."
