Dilanda ketidakpastian selama pandemi Covid-19 bukanlah menjadi hal yang pelik bagi Sharon dan Joshua. Kedua sejoli ini tetap sepakat untuk terus menjalankan rencana mereka meskipun harus mengubah beberapa aspek dalam pernikahannya. Sang mempelai perempuan juga mengungkapkan bahwa, kondisi kesehatan ibunda dari mempelai pria yang mengalami penyakit kanker stadium akhir juga membuat mereka harus mempertimbangkan untuk menikah sesegera mungkin. Tanpa ragu lagi, sebuah pernikahan tetap diselenggarakan dengan konsep acara yang lebih singkat, intim, dan sederhana.
Walaupun hanya dihadiri oleh kurang dari 100 tamu undangan, pernikahan keduanya terasa begitu meriah. Bertempat di sebuah ballroom nan megah, terlihat dekorasi bunga berwarna pastel yang soft dipadukan dengan aksen daun kering yang elegan karya Classy Decor. Penataan lampu-lampu oleh Glow Light juga berhasil memanjakan mata para hadirin dan menjadikan seluruh sudut ruangan semakin semarak.
Adapun beberapa vendor yang juga tidak terlupakan bagi sang pengantin, menurutnya sikap para vendor yang proaktif adalah kunci dari kesuksesan sebuah selebrasi. "Mey selaku wedding planner dari Hilda by Bridestory merupakan tempat pertama bagi kami menceritakan segala hal soal pernikahan. Di samping itu, Mey juga banyak memberikan masukan mengenai kehidupan berumah tangga," tutur Sharon. Selanjutnya, sang pengantin perempuan juga mengatakan, "MC pernikahan kami, Allan Steven, turut menuntun kami dalam memberikan ide mengenai selebrasi di tengah pandemi. Kami pun merasa sangat nyaman dengan caranya membawakan acara dari pemberkatan hingga resepsi."
Mari lihat kembali galeri pernikahan Sharon dan Joshua yang diabadikan oleh Derai Studio.
