Arlene dan Arga adalah sahabat SMA pada tahun 2005 sebelum keduanya mulai menjalin hubungan tujuh tahun berikutnya. "Tahun lalu Arga harus pergi keluar kota saat saya sedang berulang tahun, jadi sebelum ia berangkat kami brunch bersama. Di mobil ia memainkan lagu favorit kami sambil menyanyi dan tiba-tiba meminta saya menikah dengannya," Arlene mengenang. Keduanya langsung memulai perencanaan dan setelah kurang lebih sembilan bulan hari pernikahan pun tiba.
Akad nikah Arlene dan Arga di The Westin Jakarta menggunakan adat Jawa, adat asal Arga. "Saya menyukai kebudayaan Jawa dan sudah lama ingin mengenakan paes saat menikah kelak," Arlene berkata. Dekorasi nuansa putih dan hijau dari Gaia Nata pun memberikan suasana yang mendukung dalam pengucapan janji setia dua sejoli.
Setelah akad nikah, tibalah giliran adat Minang, darah asal Arlene untuk dipertontonkan. Ia memilih warna kesukaannya, dusty blue, untuk memberi suasana elegan pada ruangan pesta. Sentuhan emas juga diberikan di sana-sini untuk menambah kesan elegan. "Ibu saya yang mengusulkan konsep dan detail dekorasi pernikahan saya dan Arga," ujar Arlene. Ia sendiri terbalut dalam kebaya berwarna senada dan songket emas muda lengkap dengan suntiang yang juga telah ia impikan untuk pakai pada hari pernikahannya sejak kecil.
Seluruh tamu yang hadir memberikan restu untuk keluarga baru ini. "Para wanita anggota keluarga tiba-tiba mulai menari sesaat sebelum after party dimulai. Kejutan yang menyenangkan dan juga benar-benar menghidupkan suasana pesta," Arlene berujar. Nasihatnya untuk para calon pengantin hanya satu, "nikmati setiap momen dalam prosesnya dan selalu ingat tujuan awal Anda menikah."
