A timeless wedding theme will never go out of style, terbukti jelas dari pernikahan Peter dan Inez. Pernikahan serba putih dengan nuansa kehijauan, perpaduan klasik dan modern yang indah. Awal kisah mereka pun dapat dikatakan klasik. Bertemu di bangku kuliah di tahun 2011, keduanya berawal dari teman. Setelah bekerja, tanpa disangka Peter dan Inez menjadi dekat dan akhirnya berpacaran 3 tahun sebelum memutuskan untuk menikah.
"It still gives me butterflies," ujar Inez saat mengenang momen Peter melamarnya. Dengan latar air terjun di Jewel of Changi, Peter meminta Inez untuk menjadi istrinya. "Peter dan aku berbeda tapi saling melengkapi, jadi membuat seimbang. Manusia tidak ada yang sempurna namun dengan bersama kami berdua jadi satu kesatuan yang saling melengkapi. It may sound cliche, but we just know. Percaya dengan rencana Tuhan yang menjadi pemersatu kami," Inez berkata.
Untuk pernikahan mereka, Peter dan Inez menginginkan pembauran nuansa klasik dan modern dengan tema putih botanikal. Area foyer dari Four Seasons Hotel Jakarta disulap menjadi sebuah ruangan pemberkatan yang cantik, dengan aisle berbunga putih. Altar pun dibuat cantik dengan perpaduan dedaunan dan bunga-bunga bernuansa monokrom. Tak kebetulan, latar indah ini pun menjadi bagian dari pemberkatan nikah yang juga adalah momen favorit Inez. Acara pun berlanjut dengan teapai singkat bersama keluarga, di mana Inez berganti baju menjadi cheongsam abu-abu cantik karya Stella Lunardy.
Acara yang berjalan dengan lancar membuat Inez dan Peter lega. "Walaupun cukup stres dengan banyaknya yang harus diurus, kami menikmati seluruh prosesnya. Khususnya memilih desainer, dekorator, dan belajar tentang prosesi Sangjit dan Teapai yang baru untuk Inez," ujar sang pengantin. Ia pun menambahkan, "Enjoy the whole process, karena di luar seluruh hectic yang ada, you will miss it when it's over. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tidak perlu harus sempurna segala sesuatu. Yang penting adalah seimbang."
