Ketika ditanya tentang awal pertemuan mereka, Rumi berkata, "Mungkin saya harus berterima kasih pada Instagram karena Kifu dan Izzy menemukan saya dari sana." Ketika bertemu secara langsung, Rumi dapat merasakan adanya ikatan yang kuat dalam diri sang pasangan. "Karakter mereka sangat berbeda, seperti yin dan yang. Kifu lebih talkative sedangkan Izzy lebih pendiam. Tapi sangat manis pada satu sama lain," Rumi bercerita.
Kifu dan Izzy memiliki latar belakang suku yang bermacam-macam. Izzy yang memiliki campuran Chinese, Medan, dan Arab. Sementara Kifu berlatar Jawa. Jadi, Rumi memutuskan untuk melakukan pendekatan kontemporer yang memberikan highlight pada budaya keduanya. "Pesannya, gabungan kultur yang ada pada pasangan ini harus tercermin dengan baik dalam keseluruhan album. Karena itu, saya membuat dua pendekatan yang berbeda, terinspirasi oleh latar Kifu dan Izzy," ujar Rumi.
Hari pertama, mengambil nuansa foto yang lebih serius. Menggunakan ulos batak dan dengan nuansa foto yang terkesan dark, mencoba untuk menggambarkan kepribadian seorang Izzy. Sedangkan foto-foto penuh warna di Kampung Tenganan mengambil pendekatan yang lebih playful, seperti Kifu, sang mempelai wanita yang lebih ceria. Rumi memaparkan, "Foto sebagai rekaman diam harus juga menggambarkan pasangan dari segi estetika, kostum, lokasi, bahkan cara penyuntingan. Saya ingin agar ketika mereka atau keluarga melihat album ini, mereka bisa merasakan karakter Kifu dan Izzy yang walaupun berbeda, tetap terasa harmoni dan padu."
