Menanam komitmen dalam perjalan kasih yang suci, lantas menggambarkan bagaimana perjalanan cinta Gisela dan Dion berlabuh. Berinteraksi pertama kali di bulan Juli 2021, media sosial Instagram menjadi latar keduanya bertemu. Tak butuh waktu yang lama, selang 2 bulan dari percakapan pertama itu, Gisela dan Dion pun mantap untuk masuk ke dalam hubungan romantis. Hingga tiba pada bulan Desember 2022, tepat sebelum Dion berangkat ke Singapore untuk melanjutkan studi, ia lantas memantapkan hati untuk melamar sang kekasih, Gisela. Terciptalah momen proposal yang sekaligus menjadi lambang komitmen kedua calon pengantin ini. Dua tahun ini berlalu, genggaman erat akan komitmen tadi pun berlabuh pada rangkaian mewujudkan pernikahan impian. Dalam perjalanannya, baik Gisela dan Dion berhasil menciptakan momen yang tak hanya berkesan di hati namun juga memiliki estetika visual yang tak lekang dari pandangan.
Seperti, sesi pemotretan prewedding dua sejoli ini yang kaya akan narasi visual. Gisela yang merupakan seorang model, lantas memberikan tampilan yang begitu memukau dalam rangkaian hari istimewanya. Mempercayakan sesi pemotretan pada tim Cerita Tentang Senja, pasangan ini pun tampil dalam empat pilihan look. Dimana, setiap look yang mereka bawakan menyimpan narasi yang istimewa.
Tampil dengan look yang lekat dengan gambaran pengantin wanita. Tone akan intimasi yang tak lekang oleh waktu dalam balutan elegansi yang memukau menjadi narasi yang tepat. Gaun putih bernuansa devine pun membaluti sang calon pengantin wanita. Busana rancangan desainer The Bridal Workshop tampil kian memesona dengan perpaduan veil tipis yang menyelimuti tak hanya juntaian rambut Gisela, tapi juga turun menyusuri lantai pemotretan.
Mempercayakan dua tampilannya pada desainer Wilsen Willim, Gisela dan Dion mengenakan busana dengan look yang lebih dramatis. Pemilihan gaun ala editorial dengan sentuhan seni yang begitu memukau pun hadir dalam balutan warna bernada muted. Kehadiran warna hitam pada sisi samping siluet lantas memberikan penekanan akan keanggunan yang mutlak. Tak luput aksen sarung tangan yang hadir sekaan memberi nyawa pada visual tersebut.
Berpaling pada tampilan ketiga, masih dalam rancangan desainer Wilsen Willim, teristimewa pada busana ini Gisela dan Dion memilih untuk merayakan warisan kebudayaan dengan sentuhan modern. Gambaran akan kerajaan tradisional pun terlintas nyata, tampil kian elok dengan siluet tegas dalam balutan warna hitam yang mendukung.
Lalu, sebagai sesi penutup, Gisela dan Dion tampil dengan tampilan yang lebih kontemporer. Terlihat dari kehadiran ukiran bunga berwarna merah dan silver sertas alas metalik yang lekat dengan nuansa kontemporer. Atmosfer whimsical sontak lahir diantara selingan pose dan keindahan visual yang kedua pasangan ini suguhkan. Tentu, berkat dari permainan tekstur dari busana rancangan desainer ANW yang dikenakan sang calon mempelai.
Lebih lengkapnya, lihat album pemotretan prewedding dari pasangan Gisela dan Dion berikut ini.
