Blog / Pre-Weddings / Foto Pre-Wedding yang Terinspirasi oleh Deretan Potret Antik

Foto Pre-Wedding yang Terinspirasi oleh Deretan Potret Antik

Warna:


Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-1

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Tambahkan ke Board
foto-pre-wedding-yang-terinspirasi-oleh-deretan-potret-antik-undefined

Photography: Raditya Bramantya

Sebelum memutuskan untuk menikah, Ade dan Rama telah menjalin hubungan selama 12 tahun. "Kami mengikuti bimbingan belajar yang sama ketika masih SMP. Anehnya, kami langsung merasa saling tertarik sejak pertama kali bertemu. Mungkin itulah yang disebut takdir," kenang Ade, "Sejak saat itu, kami menjadi sahabat dekat hingga akhirnya berpacaran tujuh tahun kemudian."

Hubungan yang sudah lama terjalin tersebut membuahkan lamaran yang begitu romantis di Monte Carlo. "Saya pengagum berat Grace Kelly, jadi kami memutuskan untuk mengunjungi makam beliau saat berlibur ke Monako. Sebelum hari itu berakhir, Rama mengajak saya ke sebuah tempat di Jardin de La Exotique," cerita Ade. Di sana, Rama berlutut lalu melontarkan pertanyaan 'Will you marry me?'. "Saya langsung menangis bahagia seketika itu juga," ungkap Ade lebih lanjut.

Terinspirasi oleh potret vintage nenek moyang mereka, Ade dan Rama menginginkan pemotretan yang bersahaja dan tak lekang oleh waktu. Bagi keduanya, foto-foto tersebut haruslah dapat dikenang oleh anak dan cucu mereka kelak. Bersama sang fotografer, Raditya Bramantya, mereka mengunjungi sebuah kediaman pribadi di Yogyakarta untuk mengambil foto. "Sebagian besar foto kami diambil di luar ruangan, jadi kami harus bangun sangat pagi untuk mendapatkan pencahayaan alami yang maksimal. Kami sengaja memilih riasan yang terlihat pucat tanpa polesan pipi merah merona. Bahkan, kami menggunakan produk tanning untuk menggelapkan warna kulit agar terlihat layaknya pasangan Jawa dan Tapanuli pada tahun 1800-an," jelas Ade.

Di pernikahan mereka nantinya, pasangan ini akan mengadakan upacara pernikahan dengan adat Jawa serta resepsi yang mengikuti tradisi Tapanuli. "Pernikahan tradisional melibatkan begitu banyak pihak dan ritual, sehingga perencanannya cukup sulit. Kami akhirnya sadar bahwa kehidupan setelah pesta jauh lebih penting daripada pesta pernikahan. Sejak itu, kami pun lebih tenang dalam mempersiapkan pernikahan," tutur Ade.

Setelah melihat album pre-wedding mereka yang memikat, kami tidak sabar untuk menyaksikan perhelatan mereka tidak akan kalah memukau. Apakah Anda menyukai foto pre-wedding antik seperti ini? Tuliskan pendapat Anda di bagian kolom komentar di bawah ini!

Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang