Blog / Relationship Tips / Dear Pengantin Baru, Jangan Abaikan 3 Elemen Cinta Ini Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis

Dear Pengantin Baru, Jangan Abaikan 3 Elemen Cinta Ini Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis

Warna:
Tambahkan ke Board
dear-pengantin-baru-jangan-abaikan-3-elemen-cinta-ini-agar-rumah-tangga-selalu-harmonis-1

Photography: Shutterstock

Pasangan yang sudah menikah seringkali bercerita, kalau interaksi hubungan mereka tidak "semanis" ketika pacaran dulu. Banyak orang berpikir, setelah menikah tidak perlu menjaga keintiman dan gairah karena sudah disatukan dalam komitmen sebagai suami-istri. Padahal menurut teorinya, definisi cinta adalah melibatkan keintiman, gairah, dan komitmen untuk membangun interaksi cinta yang sehat.

"Menurut Robert J. Sternberg yang menciptakan The Triangular Theory of Love, ketika merasakan jatuh cinta, maka ketiga komponen itu yang bermain serta menentukan aspek cinta seperti apa yang ingin diciptakan," jelas Zoya Amirin, Seksolog Klinis pada Webinar Kolaborasi Fiesta Condoms dengan Berani Berencana beberapa waktu lalu.

Ia lantas menjabarkan setiap elemen pembentuk cinta berdasarkan teori tersebut. Intimacy atau keintiman adalah perasaan kedekatan, keterhubungan, dan keterikatan dalam hubungan, yang termasuk di dalamnya adalah, perasaan yang menciptakan kehangatan dalam hubungan cinta. Lalu elemen kedua adalah, passion atau gairah yang merujuk pada dorongan yang mengarah pada romansa, ketertarikan fisik, dan seksual. Sedangkan elemen ketiga adalah, komitmen yang merupakan keputusan bersama untuk saling mencintai dalam jangka panjang. Komitmen inilah yang kemudian akan membentuk seseorang untuk mempertahankan cintanya.

Idealnya, hubungan percintaan yang sehat harus memiliki tiga komponen tersebut. Semua elemen cinta itu, sambung Zoya, haruslah berinteraksi satu sama lain. Ia lalu memberikan contoh, jika dalam satu hubungan hanya ada gairah dan komitmen maka jalinan cinta yang terbentuk hanya berpusat pada gairah seksual. "Kita merasakan sensasi dan komitmen tapi tidak ada rasa sayangnya." Lalu jika hanya ada gairah dan keintiman, tanpa komitmen maka yang terjadi adalah situationship. "Situationship adalah dua-duanya single and available tapi belum menentukan komitmen. Ini bukan hubungan yang sehat karena tidak ada kepastian," tegas Zoya.

Dear Pengantin Baru, Jangan Abaikan 3 Elemen Cinta Ini Agar Rumah Tangga Selalu Harmonis Image 1

Sementara itu Zola Yoana, Certified Matchmaker & Relationship Science-Based Coach, pada webinar yang sama menyampaikan, pada pasangan yang sudah menikah seringkali merasa tidak perlu membangun keintiman. "Padahal intimacy inilah yang akan membuat kita merasa dibutuhkan. Jadi kalau tidak tahu apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan, ini akan menjadi sumber perpecahan."

Keintiman, sambung Zola, dibutuhkan untuk hubungan jangka panjang karena perasaan cinta sejatinya membuat kita vulnerable atau tidak berdaya, lalu mencari rasa aman melalui interaksi yang penuh keintiman. "Kalau komitmen doang tanpa ada keintiman dan gairah, maka yang terjadi adalah empty love."

Dan bicara tentang hubungan seksual, Zola juga mengingatkan para perempuan agar tidak melihat berhubungan seksual hanyalah sebagai bentuk untuk melayani suami. "Lakukan karena kita juga membutuhkannya. Artinya, harus ada konsensus atau kesepakatan di dalamnya. Kalau tidak, maka masuknya pemerkosaan." Alhasil, hubungan percintaan yang terbentuk menjadi sangat tidak sehat.

Jadi, untuk menjaga kualitas hubungan suami-istri yang sehat, Anda dan pasangan harus terus mengupayakan ketiga elemen cinta ini berinteraksi secara konstan. Sehingga Anda dan pasangan tetap bisa merasakan reaksi yang sama seperti pertama kali jatuh cinta dengan pasangan.

Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang