Tepat tanggal 10 Mei 2025, Cellos dan Natasha merangkai janji suci dalam sebuah perayaan penuh keanggunan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City. Dalam atmosfer yang syahdu dan estetika visual yang memikat, pernikahan ini menjadi kisah cinta yang diterjemahkan dalam warna, ruang, dan rasa. Kehangatan palet warna maroon, pesona ungu dalam berbagai gradasi, fuchsia yang berani, hingga kelembutan soft pink, nude, putih, dan hijau, semuanya berpadu dalam harmoni floral yang melapisi setiap sudut ruang. Flower arrangement yang ditata dengan detail menjadi bahasa visual dari romansa mereka, memperindah altar hingga ballroom.
Di foyer, tamu disambut layaknya pengunjung galeri seni. Enam kanvas foto pribadi pasangan menghiasi ruang dengan narasi visual yang menyentuh, mengajak setiap mata untuk mengenal lebih dekat perjalanan cinta mereka. Prosesi pemberkatan dilangsungkan pukul satu siang. Di altar yang ditata minimalis namun penuh makna, Cellos dan Natasha berdiri berhadapan, dikelilingi taman kecil berisi delapan mini garden yang menjadikan momen suci ini terasa seperti doa yang tumbuh dari bumi. Sentuhan hijau dan putih turut menghiasi mobil pengantin, melengkapi narasi kesederhanaan yang penuh elegansi.
Natasha tampil memikat dalam balutan gaun putih yang memancarkan keanggunan tanpa suara. Gaun ini dipenuhi detail bordir manis dan taburan payet serta manik-manik yang membentuk pola floral lembut nan bersinar. Elemen transparan di bagian bahu dan lengan menambahkan kesan ringan sekaligus romantis, menyempurnakan siluet yang jatuh alami. Setiap kelopak yang dijahit rapi dengan sisipan bebatuan, menjadi kilau yang memantul cahaya. Busana rancangan Soko Wiyanto ini pun sekaligus menjadi pernyataan cinta dalam bentuk paling elegan, mewakili kepribadian sang pengantin yang lembut dan kuat dalam waktu yang bersamaan.
Untuk resepsi, ballroom Sheraton bertransformasi menjadi ruang magis yang dipenuhi cahaya dan harapan. Panggung utama dihiasi bunga-bunga lembut yang menutup tangga, sementara gazebo floral berdiri teguh di tengah ruang, menaungi lantai dansa yang berkilau. Inisial emas keduanya bersinar lembut, menjadi titik fokus dalam kisah malam itu.
Tata meja dikerjakan dengan presisi artistik, taplak silver, kursi tiffany, dan centerpiece membingkai ruang resepsi dalam suasana yang hangat dan elegan. Di atas kepala, lampu-lampu bintang menggantung dari langit-langit, menciptakan langit kedua di dalam ruang, tempat segala doa dan harapan bersemayam. Dari area registrasi hingga backdrop, setiap elemen didesain bukan hanya untuk estetika, tapi juga untuk rasa. Salah satu sisi ballroom dan foyer dibalut kain hitam, dihiasi lampu bintang, sebuah interpretasi visual dari malam yang tenang dan dalam.
Simak rangkaian potret berikut yang menampilkan selebrasi cinta, bukan hanya antara dua insan, tetapi juga cinta terhadap keindahan, keluarga, dan janji yang akan terus hidup selamanya.







































