Percaya atau tidak, Dinda tidak tertarik kepada Abi ketika mereka pertama kali berkenalan. Bukan kepribadiannya yang membuatnya berpaling, namun fakta bahwa Abi adalah mantan pacar sahabat Dinda! Lucunya, sahabat Dinda inilah yang mendorong Dinda untuk mengenal Abi lebih baik. "Abi itu orang yang pemalu, jadi saya tidak pernah bertemu dengannya ketika dia masih berkencan dengan sahabatku. Saya juga pikir juga akan aneh untuk mendekati mantan kekasih teman baik saya, jadi saya katakan padanya bahwa saya tidak tertarik, "Dinda mengakui.
Beberapa bulan kemudian, keduanya secara tidak sengaja bertatap wajah ketika hendak bertemu sahabat Dinda pada hari yang sama. Dinda masih memiliki keraguannya saat itu, takut akan canggung bila ia dan Abi menghabiskan waktu bersama. "Sahabatku menyuruhku untuk mencobanya. Ternyata dia benar, setelah empat bulan saya merasa seperti benar-benar cocok dengan Abi, dan sisanya adalah sejarah," kenangnya. Kedua sejoli itu pun selalu serius dengan satu sama lain serta kerap membicarakan pernikahan.
Akhirnya, Abi memutuskan untuk merencanakan malam yang romantis untuk melamar Dinda. Dia memesan meja di suatu restoran yang indah, kemudian mengantongi cincin yang akan dia keluarkan saat makan malam. Namun, tanpa disangka Dinda sangat sibuk hari itu. Harinya dipenuhi dengan jadwal pertemuan dari pagi hingga malam. Dinda membatalkan makan malam dengan Abi karena lelah, yang membuat Abi bingung. Abi akhirnya memutuskan untuk bertindak spontan, memanfaatkan kesempatan ketika keduanya sendirian di mobilnya untuk melamarnya. Dinda pikir momen di dalam mobil itu jauh lebih romantis daripada di restoran. "Dia memberi saya pidato yang menggemaskan, dan saya menyukai betapa intim dan pribadi momen itu. Saya tentu saja menjawab ya!" seru Dinda.
Kisah cinta mereka adalah yang menginspirasi konsep untuk album pre-wedding mereka. Manis, polos, tenang, namun modern serta canggih. Dinda dan Abi merasa santai dan tidak berusaha terlalu keras untuk terlihat seperti pasangan yang sempurna. Duo ini sudah memiliki chemistry yang dapat dengan mudah dilihat oleh siapa pun di sekitar mereka. Journal Portraits pun tidak kesulitan menangkap kehangatan mereka yang terpancar melalui hasil foto-foto di album ini.
Ingin membuat album pre-wedding seperti ini? Simpan di inspiration board-mu!
