Gina dan James adalah teman baik semasa SMA, namun mereka baru mulai berpacaran setelah kelulusan. "James melamar saya secara tiba-tiba saat kami tengah makan malam di Bogor. Walau saya hanya mengenakan sepasang sandal jepit pada malam itu, namun itu menunjukkan betapa nyaman dan terbukanya kami dengan satu sama lain setelah berpacaran selama 8 tahun," Gina berkata.
Karena Gina berdarah Cina-Sunda, pasangan ini mengombinasikan kedua tradisi tersebut pada hari pernikahan mereka. Selain acara sangjit dan prosesi ritual Sunda, Gina dan James juga menyelipkan unsur kebudayaan mereka pada dekorasi. "Kami menginginkan perpaduan nuansa tradisional serta modern. Jadi, kami memadukan pola batik dan chinoiserie dengan tema botanikal," ujar sang pengantin wanita.
Lokasi pernikahan adalah salah satu hal yang mereka tentukan di awal. "Kami menginginkan lokasi yang memiliki fasilitas bintang lima, namun eksklusif dan tertutup seperti sebuah vila pribadi. The Royal Santrian menjadi pilihan yang sempurna. Lokasinya strategis dan stafnya sangat profesional. Bagian terbaiknya, saat kami bisa memesan keseluruhan tempat hanya untuk pernikahan kami! " Gina bercerita.
Untuk akad nikah, Gina meminta Rusly Tjohnardi Atelier untuk mendesain sebuah kebaya yang memiliki siluet cheongsam. Sementara, gaun off-shoulder yang penuh dengan detail manik-manik oleh BOH!? dipakai pada saat resepsi. Sang mempelai pria pun tak kalah menawan dalam balutan setelah abu-abu, dasi kupu berwarna lilac dan boutonniere berwarna merah muda.
Menariknya, bahkan ditengah hari yang begitu penting, mereka masih bisa menyempatkan waktu untuk bersantai setelah akad. James bahkan pergi bermain perahu kayak! Gina mengenang, "wedding organizer kami dengan panik mencarinya selama satu jam. Pada waktu itu, saya sedang bersantai di tepi kolam, jadi saya meminta mereka untuk bersantai juga!"
Lihat kembali foto-foto cantik karya Iluminen dan tambahkan foto yang anda suka ke inspiration board!
