Blog / Relationship Tips / 6 Tipe Selingkuh yang Perlu Anda Kenali Sebelum Mengikat Janji Sehidup Semati

6 Tipe Selingkuh yang Perlu Anda Kenali Sebelum Mengikat Janji Sehidup Semati

Warna:
Tambahkan ke Board
6-tipe-selingkuh-yang-perlu-anda-kenali-sebelum-mengikat-janji-sehidup-semati-1

Belakangan ini, publik kembali dibuat heboh oleh kisah lama yang menyeruak ke permukaan, yaitu drama rumah tangga Maia Estianty dan Ahmad Dhani. Setelah bertahun-tahun berlalu sejak perceraian mereka, pernyataan dan klarifikasi yang saling bersahutan kembali memunculkan luka lama yang belum sepenuhnya tertutup di mata publik. Di balik hiruk-pikuk pemberitaan, kisah ini kembali menyentuh topik sensitif: perselingkuhan dalam pernikahan.

Kisah selebritas ini bukan sekadar gosip hiburan. kisah ini menjadi pengingat bahwa pengkhianatan dalam rumah tangga bukan hanya milik figur publik, namun bisa terjadi pada siapa saja, dalam bentuk yang kadang tak terduga. Dalam dunia yang serba cepat dan terhubung digital, bentuk-bentuk perselingkuhan juga semakin kompleks dan sulit dikenali.

Banyak pasangan memasuki pernikahan dengan harapan akan cinta yang abadi dan saling menjaga, namun realitasnya tidak selalu seindah bayangan. Ada kalanya komitmen diuji, baik oleh godaan dari luar maupun dinamika yang tak terkomunikasikan dengan baik di dalam rumah tangga. Maka penting bagi setiap pasangan, terutama yang tengah mempersiapkan pernikahan, untuk memahami berbagai bentuk perselingkuhan sejak dini.

Mengenali jenis-jenis selingkuh bukan berarti menjadi curiga atau paranoid. Justru sebaliknya, pengetahuan ini dapat menjadi fondasi untuk membangun kepercayaan, memperkuat komunikasi, dan menciptakan batasan yang sehat dalam hubungan. Karena sering kali, perselingkuhan terjadi bukan karena pasangan berniat menghancurkan, tapi karena relasi yang tidak disadari telah menjauh perlahan.

Dalam dunia pernikahan, isu perselingkuhan kerap menjadi mimpi buruk yang menghantui. Namun, tidak semua bentuk selingkuh mudah dikenali. Ada yang terang-terangan, ada pula yang samar, terselubung di balik perhatian dan keakraban semu. Berikut ini adalah tipe-tipe selingkuh yang penting untuk diketahui oleh setiap pasangan, terutama mereka yang tengah mempersiapkan kehidupan pernikahan.

  1. Selingkuh Fisik
    Jenis perselingkuhan ini adalah yang paling mudah dikenali karena melibatkan hubungan fisik atau seksual di luar pernikahan. Ketika seseorang menjalin relasi intim dengan pihak ketiga, hal tersebut secara langsung melanggar komitmen kesetiaan yang telah diucapkan di pelaminan. Selingkuh fisik sering kali menjadi puncak dari serangkaian pengkhianatan, dan dampaknya bisa sangat destruktif bagi kepercayaan dan harga diri pasangan yang dikhianati.
  2. Selingkuh Emosional
    Tak selalu ada sentuhan fisik, namun kedekatan emosional yang terjalin diam-diam juga termasuk dalam jenis perselingkuhan yang kerap terjadi dalam rumah tangga. Seseorang mungkin merasa lebih nyaman mencurahkan isi hati, berbagi mimpi, atau mencari penghiburan dari orang lain ketimbang pasangannya sendiri. Meskipun tidak terjadi kontak fisik, selingkuh emosional bisa terasa lebih menyakitkan karena melibatkan keintiman batin yang seharusnya menjadi ruang privat antara suami dan istri.
  3. Selingkuh Digital
    Di era media sosial dan aplikasi chat, bentuk perselingkuhan telah berevolusi menjadi lebih halus namun tetap merusak. Selingkuh digital bisa berbentuk percakapan genit yang dirahasiakan, menghapus riwayat pesan dengan seseorang yang bukan pasangan, atau bahkan menjalin hubungan virtual yang melibatkan emosi maupun fantasi. Tanda-tanda selingkuh secara digital sering kali diabaikan karena terlihat 'tidak nyata', padahal dampaknya bisa sama menghancurkannya dengan selingkuh fisik.
  4. Selingkuh Sosial
    Dalam beberapa kasus, perselingkuhan dimulai dari keakraban yang tampak biasa saja, ngobrol akrab di kantor, bercanda dalam lingkaran pertemanan, hingga sering menghabiskan waktu berdua dengan dalih profesionalitas. Selingkuh sosial adalah jenis selingkuh yang sulit dibuktikan karena sering dibungkus dalam konteks 'tidak ada maksud apa-apa', namun tetap menciptakan celah emosional dan membahayakan komitmen pernikahan jika dibiarkan terus terjadi.
  5. Selingkuh karena Balas Dendam
    Salah satu bentuk perselingkuhan yang juga sering terjadi adalah selingkuh yang dilakukan sebagai bentuk pelampiasan atau balas dendam atas luka yang pernah diterima. Entah karena diselingkuhi lebih dulu, merasa diabaikan, atau ingin membuat pasangan 'merasakan sakit yang sama', jenis perselingkuhan ini kerap berujung pada hubungan yang makin rusak. Balas dendam dalam hubungan pernikahan hanya memperpanjang lingkaran luka dan menyulitkan proses penyembuhan yang seharusnya bisa dimulai.
  6. Selingkuh Mikro / Micro-Cheating
    Ini merupakan perselingkuhan halus yang bermula dari konsep profesionalitas. Tak sedikit kisah perselingkuhan dalam pernikahan yang berawal dari kedekatan di lingkungan kerja. Apa yang awalnya hanya sebatas rekan profesional, perlahan berubah menjadi relasi yang lebih personal dan melibatkan kedekatan emosional tersembunyi. Inilah yang disebut sebagai micro-cheating, bentuk perselingkuhan halus yang tidak selalu disadari, namun tetap berpotensi merusak keutuhan rumah tangga. Micro-cheating dengan teman kerja bisa berupa saling berkirim pesan personal di luar jam kantor, membagikan rahasia yang seharusnya hanya diketahui pasangan, merasa berbunga-bunga saat bersama, hingga menyembunyikan intensitas komunikasi dari pasangan di rumah. Relasi seperti ini sering dibungkus dalam alasan "hanya teman", padahal batas emosional dan eksklusivitas sudah dilanggar. Kisah Ahmad Dhani dan Mulan Jameela adalah contoh nyata bagaimana kedekatan antar kolega bisa menimbulkan badai rumah tangga yang tak terelakkan.


Saat Harus Tetap Berinteraksi dengan Mantan Suami yang Pernah Selingkuh

Perceraian bukan selalu akhir dari segalanya, apalagi jika ada anak, urusan bisnis, atau relasi sosial yang masih mengikat. Namun bagaimana jika orang yang kini menjadi mantan suami—dulu pernah mengkhianati Anda lewat perselingkuhan? Interaksi yang tak bisa dihindari ini seringkali membuka kembali luka lama, bahkan ketika Anda merasa sudah 'move on' sekalipun.

Menghadapi mantan suami yang pernah berselingkuh butuh kendali emosional yang kuat. Tidak mudah bersikap netral ketika luka belum benar-benar sembuh, apalagi jika sosok ketiga dalam perselingkuhan itu masih berada di sekitar kehidupan Anda. Namun untuk menjaga kewarasan, keseimbangan peran sebagai orang tua, dan martabat diri, berikut beberapa langkah yang bisa membantu:

  • Bangun komunikasi yang profesional dan terbatas
    Pastikan interaksi tetap dalam konteks yang perlu saja, seputar anak, keuangan, atau urusan yang tidak bisa dihindari. Hindari percakapan emosional yang bisa memicu konflik lama.
  • Letakkan emosi di tempat yang aman
    Anda tidak perlu menunjukkan bahwa Anda baik-baik saja, tapi Anda bisa memilih untuk tidak bereaksi impulsif. Sisihkan waktu untuk mengolah emosi secara sehat, seperti journaling, terapi, atau berbicara dengan support system.
  • Lindungi anak dari drama dewasa
    Anak tidak perlu tahu semua detail pengkhianatan masa lalu. Fokuslah membangun hubungan kooperatif sebagai orang tua, bukan sebagai mantan pasangan yang terluka.
  • Kenali batas dan jaga jarak emosional
    Sekalipun harus bekerja sama, Anda tetap berhak menjaga ruang pribadi. Ketegasan dalam menetapkan batas adalah bentuk perlindungan diri, bukan dendam.
  • Berdayakan diri dengan kehidupan yang baru
    Entah dengan memperluas relasi sosial, mengejar karier, atau membangun kebahagiaan baru, fokus pada hal-hal yang membuat Anda tumbuh akan memperkecil bayangan masa lalu dalam hidup Anda.

Menghadapi mantan yang pernah menyakiti bukan tentang membuktikan apa pun kepada siapa pun, tapi tentang menjaga harga diri dan memilih damai versi Anda sendiri. Dalam prosesnya, Anda mungkin tak bisa menghapus masa lalu, tapi Anda selalu punya kuasa atas masa depan.


Tips untuk Mencegah Perselingkuhan dalam Pernikahan

  • Bangun komunikasi yang jujur dan terbuka
    Jadilah pasangan yang bisa menjadi tempat cerita tanpa takut dihakimi.
  • Jaga koneksi emosional dan fisik
    Luangkan waktu untuk quality time, sekecil apa pun itu.
  • Kenali tanda-tanda keretakan sejak dini
    Jangan abaikan perasaan tidak nyaman atau perubahan sikap pasangan.
  • Hargai batasan dalam pergaulan sosial dan digital
    Kesetiaan tak hanya soal fisik, tapi juga integritas saat tak ada yang melihat.
  • Jangan ragu mencari bantuan profesional
    Konseling pernikahan bukan tanda kelemahan, tapi usaha untuk menyelamatkan.

Setiap hubungan pasti akan menghadapi ujian, besar maupun kecil. Namun, ada satu hal yang selalu menjadi ujian paling mendasar dalam setiap ikatan: kesetiaan. Bukan sekadar janji yang terucap di pelaminan, tapi komitmen yang diperbarui diam-diam setiap hari, dalam kejujuran, dalam perhatian yang tak terlihat, dalam pilihan untuk tetap tinggal meski godaan hadir begitu dekat.

Sebelum melangkah ke altar, penting untuk menyadari bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan yang membuncah di awal. Namun, tentang bagaimana Anda tetap saling memilih, bahkan ketika dunia seakan mengubah segalanya. Karena rumah tangga bukan sekadar soal dua nama di atas undangan, tapi tentang dua hati yang bersedia saling merawat, saling belajar, dan saling bertumbuh.

Kisah Maia Estianty dan Ahmad Dhani menjadi kisah milik mereka, penuh dinamika, luka, dan perjalanan panjang yang tak semua orang tahu akhirnya. Tapi seperti banyak kisah cinta yang pernah retak, dari sana kita bisa belajar, bahwa pengkhianatan mungkin meninggalkan luka, namun pilihan untuk bangkit adalah milik kita sendiri. Bahwa berdiri tegak setelah dikhianati tidak membuat seseorang lemah, justru menunjukkan betapa kuat dan berharganya cinta yang ia jaga untuk dirinya sendiri.

Untuk Anda yang tengah menyusun masa depan bersama pasangan, kenalilah cinta bukan dari janji manis, tapi dari ketulusan yang tetap ada saat badai datang. Dan untuk Anda yang pernah terluka, semoga pelajaran dari masa lalu tidak membekukan hati, melainkan menjadikannya lebih bijak dalam mencintai lagi.

Karena pada akhirnya, cinta sejati bukan yang tak pernah diuji, melainkan yang tetap bertahan dengan kesadaran penuh, bahwa setiap hari, Anda dan pasangan memilih untuk tetap saling memegang tangan.


Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang