Tambahkan ke Board
Drama Korea Hometown Cha Cha Cha yang tayang di saluran tvN sejak bulan Agustus lalu ini baru saja selesai dirampungkan. Tak hanya menjadi serial terpopuler di Korea dengan rating tertinggi, drama tersebut juga memperoleh prestasi pada peringkat pertama dalam tontonan paling populer di Netflix. Menyuguhkan alur cerita yang hangat nan romantis membuat serial yang dibintangi oleh Kim Seon-Ho dan Shin Min-Ah ini nyatanya sukses menyita perhatian para penggemar.
Walaupun sang aktor kini tengah terlibat dalam sebuah skandal besar, namun serial populer yang satu ini tetap menyisipkan beberapa pesan yang berarti, mulai dari cinta, kesetiaan, hingga bagaimana cara menghadapi trauma masa lalu. Nah, apa saja pelajaran cinta yang dapat diambil dari Hometown Cha Cha? Berikut rangkumannya untuk Anda.
- Setiap Hubungan Pasti Melewati Persimpangan yang Tidak Mudah pada Awalnya
Drama ini mengisahkan tentang seorang dokter gigi bernama Yoon Hye-Jin (Shin Min-Ah) yang baru saja dipecat dari klinik tempatnya bekerja di Seoul. Di tengah kekalutan pikirannya, ia pun pergi ke desa Gongjin yang berada di tepi laut dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Tanpa disengaja, Hye-Jin bertemu dengan seorang laki-laki bernama Hong Du-Sik (Kim Seon-Ho) yang ternyata sangat disegani keberadaannya oleh penduduk setempat.
Walaupun hanya seorang pengangguran, nyatanya Du-Sik mengantongi banyak sekali 'lisensi' dalam berbagai bidang pekerjaan. Inilah yang membuat ia selalu terlihat sibuk dan kerap menjadi orang pertama yang muncul jika seseorang membutuhkan bantuannya. Tak ayal, ia pun sering disebut sebagai Kepala Hong oleh penduduk desa berkat keahliannya tersebut. Hye-Jin yang melihat adanya harapan dari desa Gongjin pun memutuskan untuk membuka klinik pribadi di sana. Terbiasa hidup di kota besar membuat Hye-Jin harus beradaptasi secara ekstra dengan kebiasaan warga Gongjin. Namun, dengan bantuan Du-Sik, sang dokter gigi akhirnya dapat menyesuaikan diri secara perlahan-lahan. - Menjalin Hubungan Artinya Siap untuk Saling Menghargai Satu Sama Lain
Ketika Anda dan pasangan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih, artinya kalian berdua harus siap untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain. Memiliki karakter yang bertolak belakang bukanlah sebuah alasan untuk tidak bisa menerima perbedaan. Penting untuk menjadi pendengar yang baik sekaligus saling bahu-membahu untuk memupuk rasa cinta. Ingatlah bahwa sebuah hubungan harus dilandasi oleh andil dari kedua belah pihak. Jadi, jangan sampai berat sebelah.
Hubungan asmara yang terjalin antara Hye-Jin dan Du-Sik juga tidak lepas dari adanya pasang-surut. Namun, keduanya berani untuk menahan ego demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Alih-alih saling bertikai, mereka memilih untuk menerima kebiasaan masing-masing dan belajar dari perbedaan yang ada.
- Kebahagiaan Tidak Selalu Diukur dari Uang dan Kekayaan
Secara tidak langsung, penduduk desa Gongjin telah mengajarkan kita tentang indahnya kebersamaan walaupun tidak dihujani oleh materi yang melimpah. Mereka selalu bisa menemukan kebahagiaan dari hal-hal sederhana yang telah mereka anut, seperti saling bahu-membahu untuk membantu warga yang tengah kesulitan hingga menjadi tempat terhangat saat tengah berkumpul bersama.
Begitu pula dengan prinsip yang dianut oleh Du-Sik. Ia selalu aktif mengenalkan Hye-Jin kepada hal-hal baru yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, membuat sang dokter perlahan-lahan dapat mengerti bahwa materi bukanlah segalanya dalam hidup. Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa uang dapat menjamin kebahagiaan. Padahal, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Karena tak sedikit pula yang justru merasa kesepian di tengah gelimangan harta akibat ketiadaan tempat untuk bersandar. Jadi, memiliki orang yang selalu ada di saat senang maupun susah adalah suatu hal yang tidak dapat terukur oleh apa pun. - Pentingnya Keterbukaan kepada Pasangan
Hubungan asmara tentunya tidak lepas dari fondasi rasa percaya. Itulah mengapa komunikasi yang ideal menjadi kunci utama yang harus selalu dipegang oleh setiap pasangan. Cobalah untuk saling terbuka satu sama lain bila ada hal-hal yang dirasa perlu untuk dibicarakan. Mungkin memang tidak semua hal harus diketahui oleh pasangan, tetapi akan lebih baik jika ia dapat mendengarnya secara langsung dari mulut Anda, ketimbang mengetahuinya dari orang lain.
Hindari menyembunyikan sesuatu yang dapat berpotensi menimbulkan konflik di masa mendatang. Dalam serial ini, Hye-Jin digambarkan sebagai orang yang sangat terbuka dengan Du-Sik. Lain halnya dengan Du-Sik yang lebih memilih untuk mengubur trauma masa lalunya seorang diri. Inilah yang kemudian menjadi bumerang bagi kelangsungan hubungan mereka saat memori kelam Du-Sik tak sengaja terungkap.
- Berikan Ruang untuk Berpikir Satu Sama Lain
Pada awalnya, Du-Sik enggan untuk menceritakan trauma masa lalunya kepada sang kekasih. Alhasil, peristiwa ini membuat hubungan keduanya sempat merenggang. Sebagai jalan keluar, Hye-Jin akhirnya memutuskan untuk memberikan ruang terlebih dahulu kepada Du-Sik untuk menyendiri guna memikirkan semuanya. Tak lama kemudian, Du-Sik pun mulai berani untuk membagi beban berat yang selama ini dipikulnya.
Nah, inilah pentingnya untuk saling memberikan ruang kepada pasangan saat hubungan Anda tengah dilanda ujian. Tak ada salahnya untuk melakukan introspeksi terhadap diri sendiri selagi ia juga memikirkan masalah yang tengah dihadapi. Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat menyelesaikannya dengan kepada dingin serta mencari jalan keluar yang tepat. Melakukan konfrontasi dengan pasangan di saat konflik tengah memanas bukanlah keputusan yang tepat.
- Belajar untuk Saling Memaafkan dan Mengakui Kesalahan
Kisah percintaan dalam drama Hometown Cha Cha Cha tidak hanya terpusat kepada sang tokoh utama saja, melainkan juga dari pasangan pemeran pembantu, yaitu Chang Yeong-Guk dan Yeo Hwa-Jeong. Pada awal episode, keduanya diketahui telah bercerai sejak lama. Namun, alasan perceraian mereka masih menjadi misteri, mengingat menurut sang suami, Hwa-Jeong lah yang tiba-tiba saja meminta cerai darinya.
Sayangnya, kesalahpahaman ini pun dibiarkan hingga berlarut-larut. Tetapi, lambat laun, penyebab perceraian mereka pun terungkap ke permukaan. Fondasi pernikahan yang tidak kuat menjadi alasan utama mengapa sang istri akhirnya meminta cerai kepadanya. Hwa-Jeong yang menikah berlandaskan cinta, sementara Yeong-Guk yang menganggap bahwa pernikahan mereka hanyalah sebuah status saja.
Setelah berunding bersama, keduanya pun memutuskan untuk menurunkan ego dan saling memaafkan. Jadi, walaupun sebuah konflik telah melewati waktu yang sangat lama, tidak ada kata terlambat untuk meminta maaf.
