Blog / Relationship Tips / 5 Alasan Mengapa Kita Harus Bersikap Selektif dalam Memilih Pasangan Hidup

5 Alasan Mengapa Kita Harus Bersikap Selektif dalam Memilih Pasangan Hidup

Warna:
Tambahkan ke Board
5-alasan-mengapa-kita-harus-bersikap-selektif-dalam-memilih-pasangan-hidup-1

Hal apa yang dicari dari pasangan? Cinta mungkin menjadi jawaban pertama terbanyak yang diungkapkan orang. Namun, terkadang cinta tidak cukup untuk membuat Anda langsung berkata "ya" ketika kekasih Anda melontarkan pertanyaan, "Maukah kamu menjadi isteriku?" Jika Anda merasa selektif dalam mencari calon pasangan, hal itu bukanlah sesuatu yang salah. Tentu saja semua orang menginginkan pernikahan yang langgeng, maka memiliki beberapa kriteria pasangan adalah salah satu cara untuk menuju kehidupan rumah tangga yang ideal.

Gairah (passion), komitmen, dan persahabatan (companionship) adalah tiga komponen cinta dari Teori Segitiga Cinta yang dikonklusikan oleh Robert Sternberg, seorang profesor bidang psikologi dari Yale University. Ketika tiga komponen tersebut ada di dalam sebuah rumah tangga, maka sebuah pernikahan ideal bisa tercapai. Mencari dan kemudian memelihara tiga komponen tersebut dalam sebuah hubungan, menurut Sternberg, memang sulit, namun tidak mustahil jika dilakukan secara aktif. Memiliki beberapa kriteria pasangan merupakan sebuah usaha untuk memiliki hubungan yang ideal. Jadilah orang yang selektif asalkan dengan alasan-alasan berikut ini:

1. Anda akan hidup dengannya
Tidak ada pernikahan yang memimpikan perceraian. Sampai maut memisahkan adalah harapan para pasangan yang mengikat janji suci. Ketika berumah tangga, keberadaan si dia dalam keseharian hidup Anda tidak dapat ditawar lagi. Oleh karena itu, membayangkan apakah Anda mau dan sanggup menjalani hidup dengannya adalah salah satu cara menyeleksi calon pasangan.

2. Anda bisa berkompromi dengan karakternya yang menantang
Sifat mungkin bisa diubah, tapi tidak dengan karakter. Bukanlah yang negatif, namun karakter yang berkebalikan dengan Andalah yang patut dipertimbangkan karena inilah salah satu pemicu pertengkaran yang terjadi. Baik Anda maupun pasangan, masing-masing harus saling bisa menolerir karakter dan sifat yang saling kontra.

3. Memiliki pandangan dan visi yang sama
Berbicaralah dengan pasangan dari hati ke hati tentang arti pernikahan menurut pribadi masing-masing. Jika kalian bisa saling menerima pandangan satu sama lain, membicarakan visi pun jadi lebih mudah. Berumah tangga juga memakai strategi. Mulai dari bagaimana mengurus keuangan, mengatur kebutuhan sehari-hari, hingga merencanakan anak, semuanya harus disepakati sejak awal.

4. Nyaman berkomunikasi
Gaya komunikasi setiap orang berbeda, namun apakah Anda merasa nyaman dengan cara pasangan berkomunikasi? Komunikasi sangat penting dalam menjamin keawetan hubungan, apalagi hal tersebut adalah bibit dari kejujuran. Selain itu, Anda dan pasangan juga akan dihadapkan oleh banyak tantangan yang memerlukan keputusan bersama dalam menyelesaikan. Bertukar pikiran dengan kepala dingin menjadi komunikasi efektif yang diperlukan untuk hal tersebut.

5. Mendapat tanggapan positif dari keluarga
Di Asia, pernikahan berarti menyatukan dua keluarga. Keadaan keluarga setiap orang tentu berbeda-beda, tapi sebaiknya kehadiran pasangan Anda membawa tanggapan positif dari sebagian besar keluarga untuk menjaga hubungan baik ke depannya.

"Menurut saya, yang membuat pernikahan kami dipenuhi kebahagiaan adalah karena suami saya adalah sahabat saya. Dia menginspirasi saya dalam segala hal di hidup dan mendukung saya menjadi pribadi yang terbaik. Saya selalu ingin menghabiskan waktu bersamanya lebih daripada dengan siapa pun." - Faith Hill, penyanyi.

Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang