Blog / Relationship Tips / Jangan Percaya 7 Mitos Seks Ini Agar Pernikahan Tetap Bergairah

Jangan Percaya 7 Mitos Seks Ini Agar Pernikahan Tetap Bergairah

Warna:
Tambahkan ke Board
jangan-percaya-7-mitos-seks-ini-agar-pernikahan-tetap-bergairah-1

Membicarakan tentang seks dan menjaga keintiman sebelum menikah sangatlah tabu di kebudayaan timur. Karena tabu maka banyak calon pengantin yang kemudian mencari tahu tentang seks di kehidupan pernikahan melalui "omongan" orang-orang yang kebenarannya sangat tidak dapat dipastikan.

Mitos. Yup pengantin baru banyak pengantin baru yang memulai eksplorasi tentang seks dan keintiman berdasarkan mitos. Salah satu mitos yang sangat sering dibicarakan adalah gairah seksual hanya ada di tahun-tahun pertama, setelah itu seks di kehidupan pernikahan akan membosankan. Bridestory akan membongkar 7 mitos seks di kehidupan pernikahan agar eksplorasi seks Anda dan pasangan tidak hanya menyenangkan tapi juga menjaga gairah tetap menyala selama bertahun-tahun.

#Jangan percaya mitos seks ini : Malam pertama akan romantis dan menggairahkan.

Ini adalah salah satu mitos yang masih kerap dibisikkan kepada calon pengantin mendekati hari pernikahan mereka. Alhasil ekspektasi mereka terhadap malam pertama menjadi begitu berlebihan, padahal acara pernikahan, apalagi di Indonesia dengan rangkaian adat yang panjang dan undangan yang banyak, sangatlah melelahkan. Maka tidak jarang pengantin baru justru tidak melakukan apa-apa di malam pertama mereka.

Jika hari pernikahan Anda akan segera tiba, jangalah hanya fokus pada malam pertama. Nikmati saja setiap proses ikat janji yang dijalani karena momen ini tidak akan terulang lagi. Untuk hubungan seksual pertama akan terasa lebih bergairah jika Anda dan pasangan menyiapkannya bersama dengan suasana yang rileks. Dengan begini pengalaman berhubungan seks sebagai suami-istri yang sah penuh dengan cerita menyenangkan, dan tentu akan membuat eksplorasi seksual fokus pada kenikmatan bersama.

#Jangan percaya mitos seks ini: Suami akan paham betul apa yang Anda inginkan untuk mencapai kepuasan seksual.

Mitos ini sering diucapkan kepada calon pengantin perempuan dan membuat mereka tidak perlu mencari tahu apa dan bagaimana sebenarnya kepuasan seksual itu. Padahal kepuasan seksual adalah juga tentang kebutuhan diri, artinya Anda harus paham betul trik dan gaya berhubungan seksual seperti apa yang bisa membuat Anda mencapai orgasme.

Justru ketika Anda tidak mengetahui bagaimana mencapai kepuasan seksual, maka kehidupan seksual dalam pernikahan jadi membosankan. Karena aktivitas seksual yang dilakukan tidak saling terkoneksi, dan seks pun menjadi rutinitas biasa. Jadi berbicaralah terbuka kepada pasangan apa yang menjadi fantasi seks serta trik seks mana yang ingin Anda coba. Jangan lupa juga untuk mengapresiasi pasangan ketika trik seks yang dilakukan berhasil membuat Anda orgasme.

#Jangan percaya mitos seks ini: Kehidupan seks setelah menikah akan membosankan!

Mitos ini paling sering dibicarakan ketika topik seks dalam pernikahan tengah dibahas. Kehidupan seks setelah menikah jadi membosankan karena urusan rumah tangga dan pekerjaan yang menumpuk membuat aktivitas seks harus dijadwal. Alasan lainnya adalah karena aktivitas seks yang dilakukan sekadar melepas penat bukan untuk saling merasakan gairah.

Mitos ini bisa menjadi kenyataan jika Anda dan pasangan berhenti untuk eksplorasi, mencoba posisi seks baru atau sekadar membisikkan "kalimat nakal" untuk menggoda pasangan. Justru setelah menikah Anda dan pasangan akan memiliki banyak rahasia kenikmatan seks yang harus ditemukan bersama. Jadi jangan lupa untuk menambah "fun" dalam aktivitas seksual dalam pernikahan Anda!

#Jangan percaya mitos seks ini: Kalau sudah menikah tidak akan mastrubasi.

Tahukah Anda kalau mastrubasi adalah salah satu cara eksplorasi seks yang menyenangkan. Jadi masturbasi tidak hanya eksklusif milik mereka yang masih melajang. Bukan juga berarti orang yang sudah menikah tapi masih melakukan masturbasi berarti kehidupan seksualnya tidak menggairahkan.

Bahkan menurut Lifestyle Expert Dana B. Myers seperti dilansir dari Huffpost.com, masturbasi adalah salah satu cara untuk melepaskan stress. "Melakukan mastrubasi atau pleasure-play time untuk melepas stres sangatlah penting dilakukan oleh para ibu. Ini adalah cara unik untuk menemukan kekuatan unik Anda sebagai perempuan. Ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan maka kepuasan adalah tentang interaksi seksual yang saling timbal-balik, maka pada masturbasi yang akan dirasakan adalah ketenangan yang berpusat pada diri sendiri."

#Jangan percaya mitos seks ini: Dekade pertama pernikahan adalah puncak cerita seks dalam pernikahan.

Mitos ini muncul dari persepsi yang menyebutkan kalau masa puncak gairah seksual laki-laki adalah di awal usia 20 tahunan, sedangkan perempuan saat usia 30 tahunan. Penulis buku Don't Put That in There! And 69 Other Sex Myths Debunked, Dr. Aaron E. Carroll dan Dr. Rachel C. Vreeman, itu semua adalah mitos. Karena puncak seksual laki-laki dan perempuan ditentukan oleh banyak faktor. "Gairah seksual manusia sangatlah fluktuatif, dan ini bukan hanya karena perkara usia." Jadi jangan berhenti melakukan eksplorasi seksual dengan pasangan untuk merawat cinta yang terus tumbuh.

#Jangan percaya mitos seks ini: Hanya laki-laki yang butuh melakukan hubungan seksual secara reguler.

Mitos ini ditangkal Carrol dan Vreeman dengan tegas. "Ada banyak penelitian yang menyimpulkan kalau perempuan punya kebutuhan dan dorongan seksual yang sama besarnya dengan laki-laki!" Mitos ini terus disebarkan karena secara kebudayaan masih banyak persepsi yang enggan mengakui kalau perempuan juga punya dorongan seksual. Malah pernyataan bias yang sering kali menyudutkan adalah perempuan yang lebih sering ingin melakukan hubungan seksual adalah perempuan tidak baik. Padahal secara ilmu biologi, sambung Carrol dan Vreeman, baik perempuan maupun laki-laki memiliki kebutuhan seksual sebagai kebutuhan dasar seperti makan dan minum. Jadi memenuhi kebutuhan seksual pasangan adalah tanggung jawab bersama dalam pernikahan.

#Jangan percaya mitos seks ini: Tangan dan kaki yang besar berarti besar juga….

INI SUDAH PASTI MITOS! Gen yang ada pada tubuh seseorang tidak hanya mengendalikan pertumbuhan di salah satu bagian tubuh tertentu saja, tapi juga seluruh tubuh. "Tidak ada bukti ilmiah sampai hari ini yang menyebutkan kaki atau tangan yang besar pada laki-laki menjadi indikator kalau ia memiliki alat kelamin yang besar!" tulis Carrol dan Vreeman di dalam buku mereka.

Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang