Sejujurnya kami pun sulit memutuskan apa yang membuat album ini sangat memikat. Apakah karena pemadangan Gunung Bromo yang menakjubkan? Chemistry Ayla dan Rama yang menularkan perasaan bahagia? Konsep pakaian yang elegan? Atau, kelihaian sang fotografer menangkap gambar-gambar terbaik? Setiap foto memberikan pengalaman visual yang memuaskan.
Pertemuan Ayla dengan tim dari Morden cukup tak terduga. Awalnya, sang influencer media sosial ini sengaja mengunjungi Bridestory Fair 2019 untuk mencari vendor fotografer. Karena tidak sempat bertemu dengan Ayla saat itu, tim Morden kemudian menghubungi Ayla secara pribadi. Kecocokan pun langsung terasa. Sangat mengagumi keindahan alam dan budaya Indonesia, Ayla dan Rama mengungkapkan keinginan untuk mengabadikan album pre-wedding di dalam negeri daripada di luar negeri. Ketika ide Gunung Bromo tercetus, tidak ada kata penolakan dari semua pihak. Persiapan menuju ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pun segera dilakukan.
Perasaan bersemangat juga menular ke Etterette. Mereka segera mempersiapkan beberapa gaun yang siap dicoba Ayla untuk dipilih sebagai kostum pemotretan. Setelah itu, setiap gaun yang dipilih Ayla, difoto, dan dikirim ke Morden untuk mereka kurasi lagi. Sepertinya gairah kolaborasi yang kuat inilah yang membawa kesuksesan proyek ini.
Tidak main-main Ayla memulai pulasan di wajah sejak jam 2 pagi selama dua hari pemotretan. Tidak hanya itu, pasangan ini juga harus berperang dengan udara dingin yang menusuk. "Di sela-sela sesi aku selalu pakai jaket. Di bawah gaun aku juga sebenarnya pakai boots dan sneakers," ungkap calon mempelai perempuan. "Untuk gaun-gaun yang kupakai, tidak ada kesulitan sama sekali karena sangat ringan." Perjuangan mereka tidak sia-sia. Cahaya matahari khas Gunung Bromo yang melegenda, dari terbit hingga tenggelam, menghiasi setiap frame dengan setia.
Ketika matahari sudah mulai tinggi, Plataran Bromo telah menyediakan aransemen piknik untuk dinikmati oleh dua sejoli ini. Gaun dan setelan formal digantikan dengan atasan dan bawahan safari yang kasual. Sesi terakhir ini seperti sebuah waktu istirahat singkat setelah bereksplorasi dengan alam dataran tinggi yang menantang.
"Sepanjang sesi, cuma senang yang saya rasakan. Tidak lelah. Energi Bromo begitu positif," kenang mantan editor media fashion ini. "Tim Morden sampai bawa speaker untuk memasang lagu-lagu romantis. Rasanya seperti jatuh cinta lagi."
Jangan lewatkan juga album pertunangan Ayla dan Rama di tautan ini.
