Pemotretan Pre-Wedding Outdoor yang Memesona di Yogyakarta

Pasangan serasi hari ini sudah menjadi sahabat baik sejak di bangku SMA. Mereka bahkan masih berkomunikasi ketika Arvin pergi belajar ke Brisbane, Australia sementara Sandy tetap tinggal di Indonesia. Akhirnya, setelah pertemanan delapan tahun, mereka memutuskan untuk membawa hubungan persahabatan mereka ke jenjang yang lebih serius. "Arvin telah menabung untuk membelikan saya cincin berlian, yang ia gunakan untuk melamar saya. Tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa ia bisa melakukan hal seromantis itu," kenang Sandy.

Kedua sejoli ini memiliki konsep yang sederhana untuk album pre-wedding mereka, dengan latar, pakaian, dan makeup yang natural. "Kami berdua sangat menggemari warna putih dan pastel. Jadi ketika orang-orang menyarankan kami untuk menggunakan pakaian warna-warni, kami tetap memilih pakaian berwarna putih," jelas Sandy. Untungnya, mereka menemukan fotografer yang tepat yang dapat merealisasikan apa yang mereka inginkan dengan indah.

"Sangat sulit untuk menemukan fotografer seperti Dikha Dheansa. Dia sangat ramah, menawan, rendah hati, dan juga baik hati," Sandy memuji. "Selama sesi pemotretan berlangsung, dia mengatur setiap detail dengan hati-hati dan membuat keseluruhan sesi terasa sangat menyenangkan. Ditambah lagi, selera dan gaya kami sangat cocok dengannya," lanjutnya.

Bersama-sama mereka menuju lokasi di pantai yang tenang, di selatan Yogyakarta. "Pemotretan itu sebenarnya cukup menantang. Kami harus tetap tenang meski ombak besar menghantam batu besar tempat kami berdiri. Kami juga harus berjalan cukup jauh untuk mengambil foto dengan pemandangan yang indah," kenang Sandy. Tapi akhirnya, semuanya terbayar. Ekspresi tulus Sandy dan Arvin, pemandangan yang indah, serta gaya warna foto yang lembut dari Dikha menyatu secara sempurna menghasilkan sebuah album pertunangan yang memesona.