Ajakan menonton Minari di akhir pekan rupanya menjadi kedok untuk sebuah pertanyaan penting. Enrico menyelipkan cincin di mainan pahlawan bertopeng yang diinginkan Raissa sejak lama. "It was very simple but very personal," Raissa mengenang. Lamaran yang menyentuh hati ini tentu mungkin karena kedua pasangan ini sudah sangat saling mengenal. Mereka meyakini dapat menjadi partner dalam berbagai hal. "Baik sahabat yang siap mendengar, pasangan yang penuh cinta, maupun partner bisnis yang saling menguatkan," Raissa berujar. "Meski sifat kami banyak yang berbeda, namun perbedaan itu menjadi kekuatan kami mengisi satu sama lain. We think it's better if we stick together in life," lanjut Raissa.
Beberapa konsep pun dipilih untuk pemotretan pre-wedding pasangan ini. Konsep pertama, kids trapped in adulthood. Mengenakan oversized blazer dan properti mainan, untuk menggambarkan pasangan kids at heart. Konsep kedua lebih cerah dan berwarna, juga lebih quirky! Bermain dengan makeup yang artistik dan juga miniatur dinosaurus, foto-foto konsep kedua memberikan nuansa yang cerah. Dan yang terakhir adalah sebuah konsep yang sangat syahdu, stargazing. Suasana intim, pakaian yang dreamy, latar kilau lampu-lampu kecil bak bintang menjadi penutup manis pada pemotretan ini.
Tiga konsep yang cukup beragam, namun dapat menggambarkan pasangan dengan baik. Persis seperti keinginan Enrico dan Raissa. "Foto yang mendeskripsikan kami berdua dengan jujur, personal dan dapat dinikmati. Bukan untuk dipuji orang lain. Thank you Cerita Tentang Senja for capturing us so beautifully!"
