Pesona ragam budaya Indonesia seakan lahir untuk menjadi sumber inspirasi bagi setiap penerusnya. Seperti konsep pemotretan pra-pernikahan ala Cicil dan Julio yang terinspirasi dari budaya Rote asal Nusa Tenggara Timur. Terlahir dengan darah Rote, kentalnya budaya yang melekat pada diri sang calon mempelai ini terlihat dari busana adat yang ia kenakan. Kain tenun yang menyelimuti kedua calon pengantin itu merupakan warisan turun temurun dari keluarga Julio. Kehadiran warisan pribadi dalam sesi pemotretan ini kian memperdalam unsur budaya Rote.
Tak hanya warisan kain tenun, uniknya lagi Julio juga mengenakan ti'i langga, sebuah topi tradisional khas Pulau Rote. Sentuhan ti'i langga inilah yang kemudian berhasil melengkapi kesempurnaan busana adat khas Rote yang mereka kenakan. Istimewanya, ti'i langga tadi tidak hanya dipakai oleh Julio selama proses pemotretan prewedding. Namun, juga akan diberikan pada setiap tamu yang nantinya menyaksikan prosesi pernikahan Cicil dan Julio.
Lokasi pemotretan yang berada di Sanghyang Kenit, Jawa Barat, kian menghidupkan unsur budaya tradisional yang hendak disampaikan. Ukiran gua dan aliran sungai yang mengelilingi lokasi pemotretan berhasil membangun chemistry diantara kedua mempelai. Paduan yang begitu elok antara nuansa alam dengan busana adat yang dikenakan, membuat sesi pemotretan berjalan selaras. Baik kedua mempelai dan tim fotografer dapat dengan lapang mengeksplor setiap sudut yang ada di Sanghyang Kenit.
Meski harus berhadapan dengan teriknya matahari di alam terbuka, namun luapan kasih antara mempelai tersebut mampu membangun suasana pemotretan jadi lebih menyenangkan. Penasaran seperti apa hasil pemotretan yang penuh kasih sekaligus kaya akan kebudayaan ini? Berikut album prewedding dari Cicil dan Julio yang bisa Anda intip sebagai inspirasi.
